Kantor pusat Temasek Singapura. (dok. Temasek)
Temasek yang punya nama lengkap Temasek Holdings (Private) Limited adalah BUMN-nya Singapura dengan fokus pada sektor investasi. Temasek mengelola dana investasi atas nama Pemerintah Singapura.
Temasek berdiri pada 1974 berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Singapura. Temasek hadir untuk memiliki dan mengelola aset komersial dan investasi yang sebelumnya jadi tanggung jawab pemerintah Negeri Singa.
Kehadiran Temasek membuat Kementerian Keuangan Singapura fokus pada pembuatan kebijakan dan regulasi. Temasek sendiri punya peran dalam memiliki dan mengelola investasi secara komersial.
Temasek memiliki struktur perusahaan pada umumnya. Namun, ada dua hal unik yang mencerminkan statusnya sebagai salah satu entitas dalam daftar perusahaan Fifth Schedule di Singapura.
Pertama, persetujuan Presiden Singapura diperlukan untuk mengambil tindakan tertentu, seperti pengangkatan dan pemberhentian direktur dan manajer kunci, termasuk CEO. Adapun Dewan dan CEO bertanggung jawab kepada Presiden.
Sementara itu, mayoritas direktur dan pejabat kunci Temasek adalah direktur independen yang ditunjuk dari sektor swasta. Temasek sendiri memiliki satu pemegang saham tunggal, yakni Menteri Keuangan Singapura. Hal itu bisa terjadi lantaran berdasarkan Undang Undang Menteri Keuangan Singapura tahun 1959, Menteri Keuangan Singapura adalah badan hukum.
Meskipun Menteri Keuangan Singapura merupakan pemegang saham tunggal perusahaan, Pemerintah Singapura tidak terlibat langsung dalam keputusan investasi atau operasional di semua tingkat perusahaan. Keunikan kedua adalah laporan keuangan Temasek diaudit oleh Jenderal Auditor Pemerintah Singapura.
Mengutip Investopedia, Temasek awalnya dibangun dengan portofolio aset senilai 354 juta dolar Singapura. Berbeda dengan Danantara yang mengelola aset-aset BUMN untuk modal awalnya, Temasek memiliki portofolio awal dari saham di sejumlah perusahaan mulai dari startup hingga usaha patungan milik Pemerintah Singapura.
Seiring berjalannya waktu, Temasek kini mendapatkan dukungan dari 13 kantor di 9 negara. Nilai portofolionya per 31 Maret 2024 telah mencapai 389 miliar dolar AS yang meliputi aset di Singapura dan seluruh Asia.