Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tajam terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Kamis (1/12/2022).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 123,5 poin ke level Rp15.608 per dolar AS pada pembukaan perdagangan. Posisi pagi ini melanjutkan penguatan rupiah pada penutupan perdagangan kemarin. Kemarin rupiah menguat sebanyak 11 poin atau 0,07 persen ke Rp15.731,5 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mendapatkan sentimen positif dari pernyataan Gubernur the Fed, Jerome Powell dinihari tadi mengenai kebijakan moneter bank sentral AS itu.
Powell mengatakan bahwa the Fed akan mulai menerapkan kenaikan suku bunga acuan yang lebih kecil di Desember.
"Pasar menangkap sinyal bahwa kenaikan suku bunga the Fed tidak akan seagresif sebelumnya untuk tahun depan. Pelaku pasar merespon ini dengan masuk ke aset berisiko untuk memanfaatkan peluang," tutur Ariston.
Analis DCFX Futures, Lukman Leong juga berpendapat demikian. Dia melihat pernyataan bos the Fed menjadi angin segar bagi mata uang Garuda.
"Rupiah diperkirakan akan menguat setelah pidato "dovish" dari the Fed, Powell tentang kenaikan suku bunga yang lebih kecil akan dimulai pada pertemuan Desember," tutur Lukman.
Namun, di dalam negeri masih terdapat kewaspadaan bahwa permintaan terhadap dolar AS cenderung tinggi di akhir tahun. Hal itu dapat menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
"Pasar masih mewaspadai kebutuhan dolar dalam negeri yang biasanya tinggi di akhir tahun untuk keperluan korporasi yang bisa memberikan tekanan ke rupiah," tutur Ariston.
Lukman memproyeksikan rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak pada rentang Rp15.600 hingga Rp15.700 per dolar AS.
Sedangkan Arison melihat rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.680 dengan potensi resisten di Rp15.750 hari ini.