Jakarta, IDN Times – Bisnis komputasi awan (cloud computing) Alibaba melaporkan laba untuk pertama kalinya pada Selasa (2/2/2021).
EBITA yang disesuaikan (pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi) dari bisnis cloud-nya pada kuartal Desember adalah sebesar 24 juta yuan (3 juta dolar Amerika). EBITA yang disesuaikan adalah salah satu ukuran profitabilitas.
Sebelumnya di periode yang sama pada 2019, lini bisnis ini mencatatkan kerugian 356 juta yuan.
Alibaba sebelumnya mengatakan bahwa mereka mengharapkan divisi cloudnya menjadi menguntungkan dalam tahun fiskal saat ini yang dimulai pada April dan berakhir pada 31 Maret 2021. Pencapaian ini jelas akan disambut baik oleh investor yang sangat mementingkan komputasi awan untuk mendorong pertumbuhan Alibaba di masa depan.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara tahun 2018 kepada CNBC, Chairman dan CEO Alibaba saat ini Daniel Zhang mengatakan bahwa komputasi awan akan menjadi “bisnis utama” Alibaba di masa depan.
Menurut laporan, pendapatan komputasi awan untuk kuartal ketiga fiskal Alibaba mencapai 16,11 miliar yuan, naik 50 persen year-on-year. Namun angka itu di bawah perkiraan 16,69 miliar yuan, menurut perkiraan konsensus StreetAccount.
“Bisnis komputasi awan kami terus memperluas kepemimpinan pasar dan menunjukkan pertumbuhan yang kuat, yang mencerminkan potensi besar pasar komputasi awan yang baru lahir di China serta investasi kami selama bertahun-tahun dalam teknologi,” kata CEO Alibaba Daniel Zhang dalam siaran pers.
Total pendapatan Alibaba mencapai 221,08 miliar yuan (33,88 miliar dolar) untuk kuartal Desember, mengalahkan perkiraan analis yang sebesar 214,4 miliar yuan. Laba per saham mencapai 22,03 yuan, lebih tinggi dari 20,87 yuan yang diperkirakan oleh analis.
Bisnis perdagangan inti Alibaba menjadi pendorong utama pertumbuhan tersebut, yaitu menyumbang 89 persen dari pendapatan. Pendapatan perdagangan inti mencapai 195,54 miliar yuan untuk kuartal ketiga fiskal, naik 38 persen secara year-on-year.