Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor Pertamina (dok. Pertamina)
Kantor Pertamina (dok. Pertamina)

Intinya sih...

  • Pembentukan tim khusus untuk transformasi bisnis

  • Target penyelesaian pada akhir 2025

  • Fokus utama dan penyelarasan strategi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) tengah mempersiapkan proses teknis untuk penggabungan tiga anak usahanya di sektor hilir.

Ketiga anak usaha yang dimaksud yaitu PT Pertamina Patra Niaga (PPN), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS).

Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi transformasi yang telah direncanakan sejak lama dan kini memasuki tahap implementasi.

"Nah sekarang dalam proses perencanaan untuk implementasinya, kajian untuk implementasinya secara teknis penggabungan itu," katanya di JW Marriott Hotel, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

1. Pembentukan tim khusus untuk transformasi bisnis

PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) mencatat pencapaian penting dengan melaksanakan pemasukan perdana catalyst pada unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC), Minggu (17/8/2025). Foto Pertamina

Agung memaparkan perusahaan telah membentuk tim teknis khusus yang bertugas menyiapkan dan mengawal implementasi penggabungan tersebut. Dia ditunjuk untuk memimpin proses transformasi.

Tim bertugas untuk merencanakan dan mengimplementasikan penggabungan secara teknis. Agung menegaskan keputusan itu merupakan kebijakan dari pemegang saham dan direksi, dengan Pertamina bertindak sebagai implementor.

"Karena ini menjadi bagian dari proses transformasi, maka ada satu tim teknis yang dibentuk untuk proses transformasi dari penggabungan bisnis ini," kata dia.

2. Target penyelesaian pada akhir 2025

Kantor Pertamina (dok. Pertamina)

Menurut Agung, target penyelesaian penggabungan ini adalah pada akhir 2025. Meskipun demikian, dia menekankan fokus utama adalah pada perencanaan dan implementasi teknis dari penggabungan tersebut.

Keputusan itu diambil untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat pelayanan kepada masyarakat, sejalan dengan arahan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

"Saat ini dari pemegang saham memang targetnya di akhir tahun 2025 ini. Tentu kita upayakan semaksimal mungkin tahapan-tahapannya seperti apa," tambahnya.

3. Fokus utama dan penyelarasan strategi

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, terus melaju menyelesaikan “Green Refinery Cilacap”, sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan target kapasitas produk Biofuel hingga 6.000 barrel. (Dok. Pertamina)

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menekankan sejumlah fokus strategis. Perusahaan melakukan penyelarasan inisiatif agar sejalan dengan arah kebijakan Danantara.

Selain itu, Pertamina mengoptimalkan proses bisnis di seluruh lini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Hal itu disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

"Tak kalah penting, semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan dan memperkuat kepercayaan stakeholder melalui advokasi kebijakan yang kuat serta komunikasi yang efektif," katanya.

Editorial Team