Jakarta, IDN Times - Pertamina menargetkan sebanyak 200 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjual Pertamax Green 95 pada 2025.
Pertamax Green 95 adalah bahan bakar ramah lingkungan yang menggabungkan 95 persen Pertamax dengan 5 persen bioetanol.
"Kita targetkan di tahun 2025 sih yaitu sekitar 200 outlet bisa tercapai, tahun depan," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dikutip Senin (23/12/2024).
Heppy menjelaskan Pertamax Green 95 menunjukkan pertumbuhan yang positif. Produk tersebut awalnya hanya tersedia di 12 SPBU pada awal tahun, tetapi jumlahnya telah meningkat menjadi 105 outlet di seluruh Indonesia hingga November 2023.
Dia menambahkan, penjualan Pertamax Green 95 juga terus meningkat seiring dengan tingginya minat masyarakat terhadap bahan bakar ramah lingkungan tersebut.
"Saat ini di seluruh Indonesia sudah ada sekitar 105 per November kemarin. Dan untuk secara sales-nya pun otomatis juga meningkat dan animo masyarakat cukup tinggi," ujarnya.
Heppy menyatakan sebaran Pertamax Green 95 telah melampaui target yang ditetapkan. Dia menyebutkan, target awal produk tersebut adalah 96 hingga 98 SPBU, tetapi hingga November 2023 jumlahnya telah mencapai 105 SPBU.
"Ya pokoknya ini sudah melampaui target lah dengan 105 dan saya yakin di Desember ini ada penambahan lagi. Karena 105 itu baru sampai November," tuturnya.
Per 1 Desember 2024, harga Pertamax Green 95 ditetapkan sebesar Rp13.150 per liter. Harga tersebut berlaku di wilayah dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Perlu diketahui, harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax Green 95 dapat berubah setiap bulannya, mengikuti kebijakan penyesuaian harga yang dilakukan oleh Pertamina berdasarkan fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.