Jakarta, IDN Times - Badan industri teknologi informasi India, Nasscom menyatakan, pengenaan biaya baru sebesar 100 ribu dolar Amerika Serikat (AS) (Rp1,66 miliar) per tahun untuk aplikasi visa H-1B untuk pekerja asing dapat mengganggu operasi global perusahaan teknologi India. Biaya tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada kelangsungan proyek dan pengiriman tenaga ahli India ke AS.
Pihak Gedung Putih mengumumkan biaya baru ini pada Jumat (19/9/2025), yang membuat beberapa perusahaan teknologi besar di AS, seperti Microsoft dan Amazon, menyarankan pemegang visa agar tetap berada di dalam AS atau segera kembali untuk menghindari dampak ketentuan baru. Kebijakan ini mulai berlaku pada Minggu (21/9) pukul 00.01 waktu AS.