Pesan Bos BI buat Pengusaha: Investasi Sekarang!
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo meminta para pengusaha untuk tidak lagi menunggu dalam melakukan investasi. Menurut dia, saat ini merupakan momen tepat bagi para pengusaha untuk menggelontorkan uang di dalam negeri.
Hal itu disampaikan Perry ketika memberikan sambutan dalam Mandiri Investment Forum yang digelar pada Selasa (5/3/2024).
"Dari sudut pandang pengusaha, inilah waktunya kita untuk memulai. Jangan menunggu, kita sudah melihat semuanya, jadi jangan menunggu lagi karena kalau kita investasi saat ini juga, maka peluang untuk dapatkan keuntungan akan lebih tinggi dibandingkan hanya sekadar menunggu dan menunggu saja," tutur Perry.
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan terus tinggi
Imbauan Perry kepada pengusaha tersebut tidak terlepas dari prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin cerah tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
"Kami optimis bahwa Indonesia akan terus menuju menjadi perekonomian dengan kinerja terbaik di dunia. Perkiraan keuangan tahun ini, pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,7 sampai 5,5 persen," ucap dia.
Perry pun optimistis Indonesia masih akan terus tumbuh, dan bakal mencapai puncak pertumbuhan ekonomi pada 2027 mendatang.
"Masih ada ruang untuk terus tumbuh," katanya.
2. Pemilu diyakini bikin ekonomi Indonesia tumbuh
Sejalan dengan hal tersebut, Perry meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai lebih dari 5,1 persen.
Pemilu yang digelar pada 14 Februari 2024, disebut Perry, jadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
"Dengan 1 putaran pemilu, kita mengharapkan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai lebih dari 5,1 persen dan untuk tahun mendatang akan mencapai sekitar 4,8 sampai 5,6 persen. Jadi tentu akan sedikit di atas 5,2 persen," papar dia.
3. Sumber pertumbuhan ekonomi
Selain itu, Perry juga mengatakan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri juga datang dari faktor-faktor lainnya di luar pemilu.
"Tentu saja kita akan mendapatkan dukungan berlanjut dari ekspor dan juga dari konsumsi dalam negeri khususnya menengah dan tingkat tinggi. Namun, lebih dari itu juga mendapatkan investasi, tidak hanya untuk konstruksi tapi juga nonkonstruksi," ujar dia.
