ilustrasi utang (IDN Times/Aditya Pratama)
Sebelumnya diberitakan, PGE berencana green bonds senilai 400 juta dolar AS atau setara Rp6 triliun dengan bunga 5,15 persen per tahun yang jatuh tempo pada 2028 nanti.
PGEO akan menggunakan dana dari utang tersebut untuk melunasi seluruh sisa utang dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebagai Facility Agent yang akan jatuh tempo pada 23 Juni 2023.
"Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini diterbitkan, sisa jumlah kewajiban yang masih terutang berdasarkan Facilities Agreement adalah sebesar 400 juta dolar AS," ujar manajemen melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampai saat ini, PGEO tercatat memiliki utang mencapai 943,28 juta dolar AS. Utang tersebut terdiri atas pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun senilai 327,7 juta dolar AS dam utang jangka pendek sekitar 615,58 juta dolar AS.
Hal itu berdasarkan perjanjian fasilitas dan surat komitmen per 23 Juni 2021 yang membuat PGEO memperoleh fasilitas kredit berupa bridge loan dengan plafon 800 juta dolar AS.
Hingga akhir 2022, perseroan mencairkan pinjaman itu sebesar 600 juta dolar AS yang tercatat pada pos pinjaman bank.