Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pipa Gas Sumatra-Jawa Bakal Hemat Biaya Masak Rp160 Miliar

ilustrasi petugas lakukan pengecekan alat gardu induk Jargas (IDN Times/istimewa)
ilustrasi petugas lakukan pengecekan alat gardu induk Jargas (IDN Times/istimewa)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah sedang membangun infrastruktur untuk menyambungkan pipa gas dari Aceh hingga Jawa. Hal itu diyakini akan memberikan beberapa manfaat, termasuk membuat harga gas menjadi lebih terjangkau di masyarakat.

Nantinya, pipa tersebut akan dihubungkan dengan jaringan gas (jargas) rumah tangga. Jadi, masyarakat tidak perlu mengangkut tabung gas saat melakukan pembelian, sehingga lebih mudah.

“Diharapkan dengan adanya jargas ini bisa membantu masyarakat lebih banyak, lebih jauh, dan sekaligus ya penghematan biaya masak,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

1. Rencana besar pemerintah bangun pipa gas dari Sumatra hingga Jawa

Pipa gas Senipah-Balikpapan bermanfaat dalam operasional kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, Senin (28/8/2023). Foto istimewa
Pipa gas Senipah-Balikpapan bermanfaat dalam operasional kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, Senin (28/8/2023). Foto istimewa

Pemerintah saat ini sedang membangun Pipa Sei Mangke-Dumai (Dusem) sekira 400 kilometer (km). Studi kelayakannya sudah selesai dan akan dilanjutkan ke tahap administrasi menuju pelelangan.

Dengan pembangunan pipa, diharapkan harga gas lebih terjangkau karena biaya tol (toll fee) lebih rendah, sehingga memberikan manfaat untuk industri, pembangkit listrik, komersial, dan rumah tangga.

“Juga ditargetkan untuk bisa membangun jargas di area yang dilewati oleh pipa ini baik jargas yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh kerja sama dengan swasta, disebut dengan KPBU, kerja sama pemerintah dan badan usaha,” tuturnya.

Kemudian, di Pulau Jawa juga dibangun Pipa Semarang-Cirebon (Cisem) 302 km, di mana Fase I Semarang-Batang 62 km sudah selesai, dan Fase II Batang-Cirebon-Kandang Haur 240 km dalam rencana.

“Cisem tahap 1 telah selesai yaitu tadi 60 km dilanjutkan dengan Cisem tahap 2 dari Batang sampai ke Kandang Haur Timur, harapannya misalnya diselesaikan pada akhir tahun 2025,” sebut Tutuka.

2. Bisa menghemat biaya masak Rp160 miliar per tahun untuk 900 ribu rumah

Manajemen Subholding Gas Pertamina Tinjau Pembangunan Jargas di Cirebon. (Dok. PGN)
Manajemen Subholding Gas Pertamina Tinjau Pembangunan Jargas di Cirebon. (Dok. PGN)

Program jargas dengan perhitungan menghubungkan 300 ribu sambungan rumah (SR) dari Pipa Cisem dan 600 ribu SR dari Pipa Dusem mampu memberikan penghematan biaya masak sebesar Rp160 miliar per tahun.

Selain itu, akan ada penghematan subsidi LPG 3 kg sebesar Rp630 miliar per tahun, dan menghemat devisa impor LPG sebesar Rp1,08 triliun per tahun.

“Kita ingin mengurangi subsidi LPG 3 kilogram. Targetnya Rp0,63 triliun per tahun dan menghemat devisa impor Rp1,08 triliun per tahun,” tambah Tutuka.

3. Pemanfaatan gas domestik ditargetkan capai 68 persen pada 2024

Pipa gas Senipah-Balikpapan bermanfaat dalam operasional kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, Senin (28/8/2023). Foto istimewa
Pipa gas Senipah-Balikpapan bermanfaat dalam operasional kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, Senin (28/8/2023). Foto istimewa

Kementerian ESDM mencatat pemanfaatan gas dalam negeri sudah mencapai 68,2 persen atau setara dengan 3,745 Billion British Thermal Units per Day (BBTUD).

Pemanfaatan gas domestik paling besar terjadi di sektor industri, dengan jumlah sebesar 1.515,8 BBTUD, yang setara dengan 40,5 persen dari total pemanfaatan gas domestik.

Pemerintah berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya gas dalam negeri demi mendukung keberlanjutan energi dan memenuhi kebutuhan domestik. Targetnya untuk mencapai pemanfaatan gas domestik sebesar 68 persen pada 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us