Jakarta, IDN Times - Transisi energi menjadi satu dari tiga fokus isu yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022. Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan G20 telah berkomitmen untuk mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Oleh sebab itu, Indonesia menaruh perhatian cukup besar untuk mewujudkan komitmen tersebut. Namun, tantangan cukup besar dihadapi oleh Indonesia mengingat listrik di Indonesia masih sangat mengandalkan batu bara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Untuk transisi energi, yang paling besar adalah listrik. listrik kita, energy mix kita sekarang 65 persen itu batu bara. Jelas ini paling polluting, tapi kita adalah produsen batu bara terbesar di dunia dan juga eksportir dan kita menikmati selama 2021. Commodity boom ini berkontribusi sangat besar bagi ekspor dan penerimaan serta konsumsi masyarakat," tutur Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu dalam Seminar on Strategic Issue in G20: Exit Strategy and Scarring Effect, Kamis (17/2/2022).
