Jakarta, IDN Times - Populasi menua di China kini semakin meningkat di tengah anjloknya angka kelahiran selama beberapa tahun terakhir. Tingginya angka kematian akibat COVID-19 yang memicu kekhawatiran terhadap penurunan demografi negara tersebut.
Hal ini memberikan tantangan besar terhadap prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang negara dengan perekonomian terbesar di dunia karena berkurangnya jumlah pekerja dan konsumen.
Kelompok besar dari total jumlah penduduk China yang berjumlah sekitar 1,4 miliar tersebut, akan keluar dari angkatan kerja dan melewati masa prima dalam hidup mereka untuk melakukan konsumsi. Ini akan berimbas pada ketidakseimbangan struktural yang berdampak pada ekonomi.
"Perubahan struktur usia di China akan memperlambat pertumbuhan ekonomi," kata Xiujian Peng, peneliti senior di Pusat Studi Kebijakan di Victoria University (CoPS), Melbourne. dikutip dari Reuters pada Kamis (18/1/2024).