Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah tengah mematangkan rencana impor tambahan komoditas energi dari Amerika Serikat. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara. Rencana tersebut dibahas dalam rapat bersama Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/4/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Saya rapat tadi dengan Bapak Presiden untuk memastikan komoditas apa saja yang akan kita lakukan, impor tambahan dari AS dalam rangka membuat keseimbangan neraca perdagangan kita," kata Bahlil kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan.
Bahlil menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sekitar 14,5 miliar dolar AS. Namun, angka tersebut berbeda dengan catatan pemerintah AS yang menunjukkan nilai surplus lebih besar.