Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20250806_140756.jpg
Presiden Prabowo Subianto menggelar Sidang Kabinet Paripurna ke-8, Rabu (6/8/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Giant Sea Wall untuk lindungi jutaan warga dan kawasan industriAHY menjelaskan proyek bertujuan melindungi puluhan juta penduduk di wilayah Pantura dan menjaga keberlangsungan kawasan industri.

  • Pemerintah cari pendanaan berkelanjutanPemerintah akan terus menyempurnakan rencana pembangunan Giant Sea Wall sambil mencari skema pendanaan yang berkelanjutan.

  • Prabowo siapkan Badan Otorita Tanggul Laut Pantura JawaProyek GSW telah masuk dalam rencana Bappenas sejak 1995, Prabowo akan segera bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto meminta agar konsep besar proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) disempurnakan.

Permintaan tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna dalam rangka menanggulangi ancaman banjir rob dan penurunan permukaan tanah di wilayah Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa.

"Bapak Presiden juga kembali menekankan pentingnya kita menyempurnakan konsep besar untuk membangun Giant Sea Wall," kata dia saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis (7/8/2025).

1. Giant Sea Wall untuk lindungi jutaan warga dan kawasan industri

Proyek pembangunan tanggul laut di Tambak Lorok, Semarang Utara, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Pria yang akrab disapa AHY itu menjelaskan proyek Giant Sea Wall bertujuan melindungi puluhan juta penduduk di wilayah Pantura. Selain keselamatan warga, proyek itu penting untuk menjaga keberlangsungan kawasan industri dan zona ekonomi yang tersebar di sepanjang jalur tersebut yang dinilai sangat rentan.

"Jadi untuk melindungi masyarakat, puluhan juta masyarakat yang ada di Pantura sekaligus bukan hanya keberlangsungan hidup, tetapi juga banyak sekali pusat industri termasuk kawasan ekonomi khusus yang berada di jalur pantura dan ini sangat riskan," paparnya.

2. Pemerintah cari pendanaan berkelanjutan

Menko Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (IDN Times/Eko Ardiyanto)

Lebih lanjut, AHY menegaskan pemerintah akan terus menyempurnakan rencana pembangunan Giant Sea Wall secara bertahap. Itu dilakukan sembari mencari skema pendanaan yang berkelanjutan dan memungkinkan proyek dijalankan secara optimal.

"Oleh karena itu, ada urgensi dan tentunya dari waktu ke waktu kita akan sempurnakan sambil mencari sumber pendanaan yang juga sustainable dan tentunya bisa dikerjakan dengan baik dalam waktu-waktu mendatang," tambahnya.

3. Prabowo siapkan Badan Otorita Tanggul Laut Pantura Jawa

Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Prabowo menegaskan proyek GSW telah masuk dalam rencana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak 1995. Dia memastikan tidak akan ada lagi penundaan dan proyek tersebut akan segera dikerjakan.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Kamis (11/6/2025).

Sejalan dengan itu, dia menyampaikan rencana pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa dalam waktu dekat. Badan tersebut akan memiliki peran penting dalam pelaksanaan proyek.

"Dan dalam waktu dekat, saya akan bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa," tambah Prabowo.

Editorial Team