Pramono Urunan Bangun Giant Sea Wall Rp5 T, Dana dari Pengolahan Sampah

- Bantargebang akan diolah jadi energi listrik, dengan 55 juta ton sampah menjadi 4 PLTS yang menghasilkan 1.500 megawatt listrik.
- Tambahan pendapatan dari sampah untuk membangun Giant Sea Wall, selain mengurangi polusi udara di Jakarta.
- Pemprov DKI Jakarta bangun 19 km tanggul Giant Sea Wall sesuai perintah Presiden Prabowo, dengan tanggung jawab Pemerintah Jakarta.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan bekerja keras mewujudkan perintah Presiden Prabowo untuk 'urunan' membangun proyek Tanggul Laut Pantai Utara Jawa atau giant sea wall (GSW).
Pramono mengatakan APBD Jakarta yang saat ini sebesar Rp91 triliun, Pemprov DKI menargetkan untuk mengalokasikan minimal Rp5 triliun setiap tahunnya untuk proyek tanggul ini. Menurutnya, dana pembangunan tanggul raksasa sebagian akan berasal dari pendapatan pengelolaan sampah di Bantargebang.
"Kami setiap tahun minimum harus spend kurang lebih Rp5 triliun untuk Giant Sea Wall, dan itu apakah Jakarta mampuatau tidak, tentunya ini menjadi tantangan bagi kami, dan kami akan bekerja keras untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi penugasan dari Bapak Presiden," ujar Pramono di Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2025).
1. Bantargebang akan diolah jadi energi listrik

Ia menjelaskan, 55 juta ton sampah yang menumpuk di Bantargebang akan diolah menjadi energi listrik melalui pembangunan empat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS). Setiap PLTS ditargetkan memiliki kapasitas harian 2.500 ton sampah, yang secara total dapat menghasilkan sekitar 1.500 megawatt listrik.
Angka ini diperkirakan mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik Jakarta.
"Semuanya yang sekarang ini menjadi penyebab polusi di Jakarta, kita minta mereka untuk mengubah dan cukup kita gunakan semuanya dari PLTS," jelas Pramono.
2. Tambahan pendapatan dari sampah

Selain menyelesaikan persoalan sampah dan memenuhi kebutuhan listrik, upaya ini juga dinilai mampu mengurangi polusi udara di Jakarta. Pramono mengatakan, melalui pengelolaan sampah ini, Jakarta akan memperoleh tambahan pendapatan (revenue).
"Nah revenue inilah yang akan digunakan sebagian untuk membangun Giant Sea Wall," ujar dia.
3. Pemprov DKI Jakarta bangun 19 km tanggul Giant Sea Wall

Pramono mengatakan Prabowo menambah target pembangunan Giant Sea Wall dari sebelumnya 12 kilometer menjadi 19 kilometer yang menjadi tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta.
"Saya berkonsentrasi yang menjadi bagian pemerintah Jakarta. Yang awalnya 12 km sekarang ditambah menjadi 12, tambah 7 menjadi 19 km. Itulah yang menjadi tanggung jawab saya, tanggung jawab pemerintah Jakarta," ucapnya.