Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyebut ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo sebagai sosok yang membentuk arah pemikiran ekonominya. Mulanya, Prabowo mengatakan, di masa penjajahan, ayahnya sudah bersekolah hingga sarjana di Belanda.
"Ayah saya bersekolah di Belanda, dan lulus di sana dengan gelar (sarjana) ekonomi, ini sekitar tahun 1940-an, dan kita (di Indonesia) saat itu ada pada masa perjuangan untuk merdeka. Saat itu, jujur saja, sebagian besar pemimpin negara-negara Asia dan Afrika, para elite, merupakan penganut sosialis, karena saat itu, Sosialisme, faktanya bahkan marxisme, komunisme, merupakan gerakan yang menentang kolonialisme, dan imperialisme," ujar Prabowo saat sesi dialog “A Meeting of Minds” pada acara Forbes Global CEO Conference 2025, di Jakarta, Rabu (15/10/2025).