Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) (youtube.com/Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Pejabat sering buat proyek tambahan untuk habiskan anggaran

  • Pemerintah lakukan efisiensi besar-besaran di berbagai kementerian dan lembaga

  • Menteri Keuangan akan tarik anggaran yang tak terserap untuk membantu penyerapan anggaran di kementerian-kementerian besar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyebut kebiasaan pejabat di Indonesia yang kerap menghabiskan anggaran menjelang akhir tahun.

Dia menyebut, ketika memasuki bulan November, banyak pejabat justru sibuk mencari berbagai kegiatan agar sisa anggaran bisa dihabiskan sebelum tahun anggaran berakhir.

Hal itu disampaikan dalam arahannya di Sidang Senat Terbuka, Pengukuhan Mahasiswa Baru dan Wisuda Sarjana - Dies Natalis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Tahun 2025.

"Biasanya sudah mulai November, pejabat menghabis-habiskan uang, mencari kegiatan untuk anggaran dihabiskan," katanya disiarkan melalui YouTube Gerindra TV, Sabtu (18/10/2025).

1. Bisa saja bikin proyek hanya agar dana terserap

ilustrasi rupiah (IDN Times/Aditya Pratama)

Prabowo menyinggung perilaku pejabat yang memanfaatkan sisa anggaran untuk membuat proyek tambahan. Setelah anggaran tersedia, pejabat bisa saja memanggil bawahannya dan mendorong agar segera membuat proyek baru.

"Bisa aja, sudah ada anggarannya, beliau panggil nanti tim beliau, panggil anak buahnya, "ayo bikin proyek, bikin proyek, bikin proyek"," ungkapnya.

2. Pemerintah lakukan efisiensi besar-besaran

Ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Prabowo juga mengungkapkan pemerintah telah melakukan efisiensi besar-besaran di berbagai kementerian dan lembaga.

Langkah itu dilakukan dengan mencoret sejumlah kegiatan yang dianggap tidak mendesak, seperti perjalanan dinas ke luar negeri dan perayaan hari ulang tahun kementerian.

"Saya kira tiap kementerian enggak perlulah bikin upacara perayaan ulang tahun kementerian, cukup sederhana saja. Kita bisa menghemat cukup banyak, dari penghematan itu kita bisa menghemat sekitar Rp300 triliun," tambahnya.

3. Purbaya bakal tarik anggaran yang tak terserap

Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor LPS, Jakarta, Rabu (8/10/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan akan memantau langsung penyerapan anggaran di kementerian-kementerian besar yang serapannya dinilai belum optimal.

Dia menyebut telah meminta izin kepada Prabowo untuk melakukan langkah tersebut. Dia mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan agar anggaran dapat terserap dengan baik.

"Tadi saya izin ke Pak Presiden, bulan depan saya akan mulai beredar di kementerian-kementerian yang besar yang penyerapan anggarannya belum optimal. Kita akan coba lihat, kita akan bantu," katanya kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Editorial Team