Presiden Resmikan Karya Kreatif Indonesia BI, UMKM Siap Masuk Digital
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, meresmikan pameran Karya Kreatif Indonesia 2019 yang berupa pameran kain dan kerajinan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Bank Indonesia (BI).
"Karya Kreatif Indonesia yang diselenggarakan Bank Indonesia saya nyatakan resmi dibuka," tutur Jokowi di JCC, Jakarta, Jumat (12/7).
KKI 2019 ini mengusung tema "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui UMKM Go Export dan Go Digital" dan akan digelar selama tiga hari, hingga Minggu (14/7).
1. Produk dinilai makin berkualitas
Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, mengatakan produk-produk UMKM yang dibina oleh BI semakin berkualitas dari tahun-tahun sebelumnya.
"Saya lihat UMKM yang dikawal oleh BI ini, saya lihat ada lompatan, baik dari segi kualitas packaging, brand dan design, juga mulai dimasukkan ke digital, bukan hanya ke digital Indonesia saja," tuturnya.
2. BI memberikan pembiayaan bagi UMKM
BI tak hanya memberikan pembinaan bagi UMKM, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, BI juga memberikan pembiayaan bagi UMKM melalui perbankan untuk pengembangan bisnis ke depan.
"Bank Indonesia memiliki 898 binaan UMKM dari 46 kantor-kantor di BI dan 173 sudah dikasih pembiayaan dari perbankan. Terima kasih kawan-kawan perbankan baik himbara maupun swasta," Katanya.
Adapun dari 898 UMKM tersebut, ia mengatakan sudah ada 91 yang melakukan ekspor, dengan nilai Rp1,4 triliun dalam waktu satu tahun.
3. UMKM sudah disambungkan melalui platform e-commerce
Selain itu dia mengatakan, untuk dapat bersaing di era digital saat ini UMKM tersebut sudah disambungkan dengan platform e-commerce. "Terima kasih kawan-kawan e-commerce, yang mendukung kita go digital," tuturnya.
Dia mengatakan, terdapat 355 UMKM dengan nilai lebih dari Rp32 miliar yang tersambung ke dalam digital. "Bapak Presiden, UMKM kita betul bisa go ekspor dan go digital, " sambungnya.
4. Ada 370 UMKM yang dihadirkan tahun ini
Tahun ini, pameran yang digelar menghadirkan sebanyak 370 UMKM yang terdiri dari 120 pengrajin kain dan pakaian, 88 pengrajin kerajinan seperti tas lokal dan 150 makanan jadi yang siap ekspor termasuk kopi dari berbagai daerah.
"Kalau kita sambungkan dengan para desainer dan pencinta kain, bisa ekspor global" kata Perry.
