Nambah Cuan, Ini 6 Produk Investasi yang Menjanjikan, Pilih Mana?

Investasi deposito dikenal memiliki resiko yang rendah, sehingga sangat cocok bagi kamu para investor pemula. Konsep dari deposito sebenarnya hampir sama dengan tabungan biasa. Namun, ada beberapa hal yang membedakannya, yaitu tingkat suku bunga dan tenor yang mengikat. 

Investasi deposito menjanjikan imbal hasil berupa suku bunga yang lebih besar daripada tabungan biasa. Umumnya, kisaran per tahunnya adalah 5–6 persen tergantung masing-masing bank. Bahkan, ada beberapa bank yang memberikan suku bunga di atas 6 persen. Persentase ini akan semakin besar seiring banyaknya jumlah dana yang kamu investasikan.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa investasi deposito memiliki tenor yang mengikat. Tenor yang biasanya ditawarkan oleh bank, antara lain 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Artinya, kamu tidak bisa mengambil dana investasimu sebelum waktu jatuh tempo yang telah disepakati. Kalaupun kamu terpaksa mengambil dana tersebut, kamu akan dikenakan denda yang besarannya tergantung masing-masing bank. 

Investasi obligasi dilakukan melalui penerbitan surat utang oleh suatu lembaga yang memerlukan modal. Baik lembaga pemerintahan ataupun korporasi, untuk kemudian dibeli para pemilik modal atau investor. 

Surat utang yang diterbitkan memiliki periode waktu yang berbeda-beda. Ketika jatuh tempo, kamu sebagai investor akan menerima pembayaran pokok utang disertai imbal hasil berupa bunga dari pihak yang menerbitkan obligasi tersebut. Berbeda dengan deposito, obligasi bersifat lebih likuid karena dapat diperjual-belikan. Persentase bunga yang dihasilkan dan tingkat resiko obligasi terbilang cenderung stabil dan terukur, sehingga produk investasi ini banyak dipilih para investor konservatif, yaitu investor yang cenderung menghindari resiko maupun investor pemula. 

Nah, kalau yang satu ini pasti sudah gak asing lagi, kan? Saham merupakan salah satu produk investasi yang populer saat ini. Saham sendiri adalah bukti kepemilikan atas suatu aset atau perusahaan. Sehingga, sebenarnya ketika kamu berinvestasi saham, artinya kamu membeli sebagian dari hak kepemilikan atas aset atau perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. 

Meskipun dikenal menjanjikan keuntungan yang besar, perlu dicatat bahwa investasi saham juga memiliki resiko yang tinggi. Hal ini karena kamu sebagai investor akan mengelola dan mengambil keputusan secara langsung atas investasimu, sehingga kamu akan membutuhkan keahlian mendalam untuk menganalisa kondisi pasar. Kalau kamu tidak cakap dalam hal ini, kamu sangat berisiko mengalami kebangkrutan.

Oleh karena itu, sebelum berinvestasi saham pastikan kamu memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa kondisi pasar. Jangan sampai keuntunganmu berubah menjadi buntung!

Nah, selanjutnya ada reksa dana. Produk investasi ini sekilas hampir sama dengan saham, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, lho. Reksa dana menghimpun dana dari pemodal untuk kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio efek tertentu sesuai dengan portofolio reksa dana yang kamu pilih, seperti obligasi, saham, dan berbagai instrumen pasar uang. 

Investasi reksa dana menawarkan resiko yang lebih rendah daripada saham, sehingga bisa memberi kamu sedikit rasa aman. Hal ini dikarenakan dana yang kamu investasikan akan dikelola oleh manajer investasi yang telah berpengalaman sehingga, jenis produk investasi ini cocok untuk kamu yang cenderung menghindari resiko, tetapi tetap ingin mendapatkan dan meningkatkan cuan. 

Berikutnya ada produk investasi yang memiliki nilai fisik, yaitu properti. Investasi properti adalah jenis investasi jangka panjang, bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Meskipun begitu, properti dikenal menjanjikan keuntungan yang besar karena nilainya yang terus meningkat setiap tahunnya. 

Investasi properti umumnya dilakukan dengan membeli sebuah properti, untuk kemudian dijual kembali saat dirasa harganya sudah cukup tinggi. Namun, kamu juga bisa menginvestasikannya dengan cara menyewakan propertimu kepada orang lain dan mendapatkan aliran pemasukan. Namun, perlu dicatat bahwa properti adalah investasi yang bisa rusak oleh waktu sehingga kamu perlu biaya untuk merawatnya agar terus menjaga nilai jualnya. 

Bentuk investasi fisik berikutnya adalah emas. Investasi emas sudah lama populer di masyarakat. Hampir sama dengan properti, investasi emas dilakukan dengan cara membeli emas untuk kemudian dijual kembali saat harganya dirasa sudah cukup tinggi. 

Emas memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya banyak dipilih masyarakat, selain nilainya yang terus meningkat, modal yang diperlukan pun tak harus sebesar investasi properti. Selain itu, emas memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, sehingga kamu bisa mencairkannya dengan mudah ketika sewaktu-waktu memerlukan dana. 

Nah, itu tadi enam produk investasi yang menjanjikan keuntungan. Ingat, sebelum investasi kamu harus benar-benar memahami produk investasi yang akan kamu pilih ya! Jangan hanya ikut-ikutan trend aja. Jangan sampai keuntungan yang seharusnya kamu dapat malah berubah jadi buntung. Jadi, kamu pilih produk investasi yang mana, nih?