Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Produksi Minyak Bumi Indonesia Merosot Sejak 2016, Ini Datanya

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)
Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan tren penurunan produksi minyak dan gas bumi (migas) pada 2023 dan berencana untuk mengatasi hal tersebut.

Terkait kinerja lifting minyak dan gas bumi, pada 2023, Indonesia berhasil mempertahankan produksi di atas 600 ribu barel dengan capaian sebesar 605 ribu barel per hari.

“Memang ini tren penurunan ini memang terjadi disebabkan kita belum memiliki sumber-sumber sumur baru yang bisa memberikan tambahan produksi baru daripada minyak mentah kita,” kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (16/1/2024).

1. Pemerintah dorong pemanfaatan potensi sumur migas nganggur

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)
Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Arifin menyampaikan bahwa pada 2024, pihaknya memiliki beberapa program upaya untuk setidaknya mempertahankan produksi minyak dan gas bumi, namun juga berusaha untuk meningkatkannya.

Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah memanfaatkan sumur-sumur nganggur (idle) yang masih memiliki potensi produksi.

“Jadi program yang akan kita lakukan adalah pemanfaatan dari sumur-sumur yang idle yang selama ini tidak diupayakan lagi, tetapi masih memiliki potensi,” ujarnya.

Dia telah meminta agar pada kuartal pertama di 2024, program-program untuk mengaktifkan sumur-sumur yang idle sudah siap dan dapat diluncurkan.

2. Pemerintah dorong berbagai upaya optimalisasi

Pipa gas Senipah-Balikpapan bermanfaat dalam operasional kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, Senin (28/8/2023). Foto istimewa

Kementerian ESDM mendorong upaya optimasi dalam proses lifting dengan metode enhancing, seperti water flood atau penggunaan bahan kimia.

Selain itu, dia menekankan perlunya mempertimbangkan kebijakan-kebijakan baru untuk mendukung upaya tersebut dalam mencapai tujuan optimalisasi dan peningkatan produksi minyak dan gas bumi.

“Dan dan tentu saja untuk mengupayakan ini kita harus juga memikirkan policy atau kebijakan-kebijakan baru yang akan kita terapkan,” tambah Arifin.

3. Realisasi lifting minyak mentah Indonesia sejak 2015

Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Realisasi lifting minyak dari 2016 hingga 2023 dalam barel per hari:

  • 2015: 779 barel per hari
  • 2016: 829 barel per hari
  • 2017: 804 barel per hari
  • 2018: 778 barel per hari
  • 2019: 746 barel per hari
  • 2020: 707 barel per hari
  • 2021: 660 barel per hari
  • 2022: 612 barel per hari
  • 2023: 605,5 barel per hari
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us