Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Luhut Binsar Pandjaitan dan Ray Dalio (Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan)

Intinya sih...

  • Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, akan menjadi anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
  • Dalio mendirikan Bridgewater pada 1975 dan telah menyerahkan kepemimpinan kepada generasi berikutnya serta membagikan prinsip-prinsip investasinya.

Jakarta, IDN Times - Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, baru-baru ini dikabarkan akan menjadi anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Jika benar, dia akan duduk bersama mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair yang juga dipercaya sebagai Dewas Danantara. Lantas, siapa Ray Dalio? Berikut profilnya dilansir situs web resmi Bridgewater!

1. Profil Ray Dalio

Ray Dalio (Instagram/Ray Dalio)

Ray Dalio mendirikan Bridgewater pada 1975 dari apartemen dua kamarnya dan mengembangkannya selama 47 tahun hingga menjadi institusi global. Sepanjang kariernya, dia pernah menjabat sebagai CEO, CIO, dan Ketua, berperan dalam merancang pendekatan investasi inovatif serta membentuk budaya perusahaan yang unik.

Dia mundur sebagai CEO pada 2017, lalu sebagai Ketua pada akhir 2021. Pada 2020, dia juga menyerahkan peran CIO untuk membimbing Komite Investasi, yang dipimpin Bob Prince, Greg Jensen, dan beberapa investor utama lainnya, dalam mengawasi serta mengembangkan strategi investasi Bridgewater.

Setelah menyelesaikan transisi pada September 2022, Dalio kini berperan sebagai mentor bagi CIO dan Komite Investasi, anggota Dewan Operasional, serta investor senior, peran yang dia rencanakan jalankan seumur hidup.

Perjalanan hidup dan kariernya mencerminkan transformasi dari investor awal, pendiri, dan pengembang Bridgewater, hingga kini memasuki fase baru dengan menyerahkan kepemimpinan kepada generasi berikutnya serta membagikan prinsip-prinsip yang dia pelajari untuk membantu orang lain meraih kesuksesan.

2. Perjalanan hidup Ray Dalio

Ray Dalio (Instagram/Ray Dalio)

Ray Dalio berasal dari keluarga kelas menengah di Long Island. Ayahnya seorang musisi jazz, sementara ibunya ibu rumah tangga. Ketertarikannya pada investasi muncul sejak usia 12 tahun saat bekerja sebagai caddy di lapangan golf, ketika pasar saham sedang ramai diperbincangkan.

Dari penghasilannya, dia membeli saham pertamanya, Northeast Airlines, karena harganya rendah. Meskipun keputusannya sederhana, investasi itu terbukti menguntungkan setelah perusahaan diakuisisi dan nilai sahamnya naik tiga kali lipat. Pengalaman itu menjadi awal perjalanannya sebagai investor.

Di sekolah menengah, Ray lebih tertarik pada pasar saham daripada akademik dan nyaris tidak diterima di CW Post College. Namun, dengan mengambil jurusan keuangan sesuai minatnya, dia lulus sebagai salah satu mahasiswa terbaik.

Pada 1969, dia mulai mempraktikkan Transcendental Meditation, yang kemudian dia anggap sebagai faktor pendukung kesuksesannya. Setelah menyelesaikan studi sarjana pada 1971, dia melanjutkan ke Harvard Business School dan meraih gelar MBA pada 1973.

Dia sempat bekerja di dua perusahaan Wall Street sebelum mendirikan Bridgewater pada 1975 dari apartemennya di New York City. Pada tahap awal, dia memberikan konsultasi dan mengelola eksposur investasi bagi klien institusional, terutama di pasar komoditas dan berjangka.

Ray juga membagikan analisisnya melalui laporan harian Bridgewater Daily Observations, yang dikirimkan kepada klien melalui Telex. Kualitas laporan itu menarik perhatian investor institusional pertama Bridgewater pada 1985, yaitu Bank Dunia, yang mempercayakan dana $5 juta untuk dikelola.

Kepercayaan itu diikuti banyak investor lain, menjadikan Daily Observations salah satu laporan pasar paling dicari investor dan pembuat kebijakan global.

Di bawah kepemimpinannya, Bridgewater berkembang menjadi hedge fund terbesar di dunia, dengan keuntungan melampaui hedge fund lain. Pendekatan investasi inovatif serta budaya perusahaan yang unik menjadi faktor utama keberhasilannya.

Pada 2011, majalah Chief Investment Officer membandingkan Ray dengan Steve Jobs dalam artikel berjudul "Is Ray Dalio the Steve Jobs of Investing?", sementara TIME memasukkannya dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia pada 2012 karena dampaknya terhadap kebijakan makroekonomi global. Pada 2016, Fortune Magazine menempatkan Bridgewater sebagai perusahaan swasta kelima paling berpengaruh di AS.

Setelah mundur sebagai CEO pada 2017, Ray fokus membimbing orang lain mencapai kesuksesan dengan membagikan prinsip dan alat yang membantunya berhasil. Saat ini, dia tengah menyusun buku terakhirnya yang merangkum prinsip ekonomi dan investasinya.

3. Harta kekayaan Ray Dalio

Ilustrasi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ray Dalio, menurut taksiran Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar 14 miliar dolar As per 26 Februari 2025. Angka tersebut setara Rp229,3 triliun (kurs: Rp16.380,5 per dolar AS).

Selain sukses di dunia investasi, Dalio juga aktif dalam kegiatan filantropi. Melalui Dalio Philanthropies, dia telah menyumbangkan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk berbagai tujuan sosial, termasuk program keuangan mikro dan pendidikan publik.

Editorial Team