Tigor Siahaan mantan Presdir CIMB Niaga.
Sepak terjang organisasi Tigor.
Superbank incar dana Rp3 triliun dari IPO.
Jakarta, IDN Times - PT Super Bank Indonesia (Superbank) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Proses penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) Superbank akan dimulai bulan depan.
Bank digital milik grup EMTEK itu masih dipimpin oleh Tigor M. Siahaan sebagai Presiden Direktur. Berikut profil Tigor Siahaan.
Sebelum berlabuh ke Superbank sejak 2022, Tigor adalah Presiden Direktur CIMB Niaga. Dia resmi melepas jabatan di CIMB Niaga pada 21 Oktober 2021. Tigor telah menduduki jabatan tersebut selama enam tahun.
Dikutip dari situs resmi Superbank, Rabu (26/11/2025), Tigor telah berkecimpung dan berpengalaman di industri keuangan, perbankan dan pasar modal selama hampir 30 tahun.
Tigor juga sebelumnya berkarier di Citi Indonesia selama 20 tahun, dimulai sebagai Management Associate pada tahun 1995 dengan jabatan terakhir sebagai Chief Country Officer Citibank Indonesia, peran yang diembannya sejak tahun 2011. Dia adalah orang Indonesia pertama yang ditunjuk untuk jabatan tersebut.
Sebelumnya, Tigor menduduki berbagai posisi penting di Citibank Indonesia, antara lain Country Head for Institutional Clients Group, Head of Corporate & Investment Banking, dan Country Risk Manager.
Selain itu, Tigor juga pernah menjabat sebagai Vice President di Institutional Remedial Management Group di Kantor Pusat Citibank di New York dari tahun 2000-2003.
Tak hanya itu, Tigor juga aktif di berbagai organisasi. Dia mengemban jabatan sebagai Kepala Badan Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan Kadin (sejak 2021), Wakil Ketua Umum PERBANAS (sejak 2016), Mentor di Endeavor Indonesia (sejak 2012), Executive Committee dan Anggota di YPO Indonesia (sejak 2008), Ketua Perbankan, Jasa Keuangan & Perpajakan di APINDO (sejak 2018), Wakil Ketua Umum dari Ikatan Bankir Indonesia (IBI) (sejak 2019).
Tigor memiliki gelar Sarjana di bidang Finance dan Accounting (double major) dari University of Virginia, Charlottesville, Amerika Serikat (1995).
Superbank akan melantai di bursa dengan kode saham SUPA. Melalui aksi korporasi itu, Superbank akan melepas 4.406.612.300 saham baru, atau setara 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Adapun harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat mulai dari Rp525 sampai Rp695 per lembar. Dengan demikian, perusahaan mengincar dana Rp3.062.595.548.500 dari aksi korporasi tersebut.
Dikutip dari prospektus yang dirilis Superbank, penawaran saham akan dimulai pada 10 Desember 2025, lalu berlanjut pada 11, 12, dan 15 Desember 2025 atau selama 4 hari.
Pada proses IPO, ada empat sekuritas yang menjadi penjamin pelaksana emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas, Sucor Sekuritas, dan CLSA Sekuritas.