PT Vale Jadi Pelopor Penggunaan HVO dalam Pertambangan Nikel

Intinya sih...
- PT Vale Indonesia mengadopsi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) untuk dekarbonisasi operasional pertambangan
- Berkomitmen menurunkan emisi karbon hingga 33% pada 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) 2050
- Sinergi dengan Pertamina Patra Niaga dalam penggunaan HVO sebagai bahan bakar bersih dan ramah lingkungan
Di tengah meningkatnya ancaman pemanasan global dan perubahan iklim, industri energi dan pertambangan dihadapkan pada tantangan besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Konsumsi energi yang terus meningkat mendorong berbagai pihak mencari solusi inovatif dalam penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Transisi energi tidak hanya jadi tantangan, tetapi juga membuka peluang bagi sektor industri untuk beradaptasi dan berkembang dalam ekosistem bisnis yang lebih berkelanjutan.
Dengan mengadopsi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi, PT Vale Indonesia berupaya mengurangi jejak karbon dalam operasional pertambangannya. Penggunaan HVO tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi dan memperpanjang umur mesin karena sifatnya yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.