Rupiah Kembali Melemah, Sektor Pariwisata Dinilai Bisa Menyelamatkan

Penerimaan devisa dari turis asing belum maksimal

Nilai tukar rupiah kembali dikabarkan melemah pada tengah hari perdagangan hari ini. Yakni melemah 51 poin atau 0,36 persen ke level Rp 14.193 per dolar AS.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani, menilai sektor pariwisata berpeluang besar menaikkan devisa negara dan memperkuat kembali rupiah. Untuk itu, potensi wisata perlu dikelola secara maksimal. 

1. Kunjungan turis asing ke Indonesia masih kalah besar dengan Thailand

Rupiah Kembali Melemah, Sektor Pariwisata Dinilai Bisa Menyelamatkantravreviews.com

Saat ini, jumlah turis asing yang masuk ke dalam negeri masih menyentuh angka 14 juta orang. Namun, ia yakin Indonesia bisa memaksimalkan potensi pariwisatanya jauh lebih besar dari yang sekarang. Hariyadi merasa bukan mustahil Indonesia bisa mengejar pencapaian Thailand.

"Thailand saja berhasil mendatangkan 32 juta turis. Saya rasa kita bisa mengejar kalau memang perkembangannya ditangani serius," tutur Hariyadi saat dihubungi IDN Times, Rabu (23/5).

Baca juga: Kemarin Ditutup Melemah, Rupiah Dibuka Menguat Pagi Ini

2. Indonesia bisa jadi destinasi favorit turis asing karena akomodasinya lebih murah saat rupiah melemah

Rupiah Kembali Melemah, Sektor Pariwisata Dinilai Bisa Menyelamatkanlonelyplanet.com

Hal ini mendukung pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dia mengatakan pelemahan rupiah membawa dampak positif pada sektor pariwisata. Budget  yang dibutuhkan para wisatawan luar negeri lebih sedikit dibandingkan plesiran  ke negara lain. Kata Arief, jumlah dolar yang dibayarkan akan lebih sedikit.

3. Membangun kepercayaan kembali pascateror bom di sejumlah wilayah, khususnya Indonesia

Rupiah Kembali Melemah, Sektor Pariwisata Dinilai Bisa Menyelamatkanlagaligoliveaboard.com

Belum lama ini, ada 12 negara yang mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advice  ke Indonesia sebagai dampak sejumlah serangan teror bom, terutama di Surabaya. Sebagian di antaranya mengimbau untuk menjauhi daerah pariwisata sementara waktu, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Padahal selama ini Bali menjadi penyumbang terbesar kedatangan turis asing ke Indonesia. 

Arief menyatakan keamanan nasional perlu ditingkatkan untuk mengembalikan kepercayaan turis asing. Diperlukan kerja sama yang terintegrasi demi mewujudkan misi tersebut.

Baca juga: Rupiah Terus Anjlok, Ini 5 Investasi yang Berpotensi Menguntungkan

Topik:

Berita Terkini Lainnya