Awal Pekan, Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.335

Rupiah sebelumnya dibuka menguat 17 poin

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak berubah alias stagnan pada penutupan perdagangan sore ini, Senin (24/1/2022).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah tetap berada di level Rp14.335 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya atau Jumat, rupiah juga berada di level Rp14.335 per dolar.

Baca Juga: Inggris Akan Batasi Investasi Berisiko Tinggi, Termasuk Aset Kripto!

1. Proyeksi pergerakan rupiah besok

Awal Pekan, Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.335ilustrasi uang rupiah

Sebelumnya pada pembukaan perdagangan pagi tadi, rupiah menguat terhadap dolar AS. Dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka menguat 17 poin ke level Rp14.318 per dolar AS pagi ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.335 per dolar.

Untuk perdagangan besok, Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif.

“Namun ditutup melemah di rentang Rp14.320-Rp14.370,” katanya.

Baca Juga: OJK: Hampir 30 Juta Orang RI Pinjam Uang di Pinjol 

2. Kebijakan The Fed

Awal Pekan, Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.335Ilustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Ibrahim menyebut bahwa pergerakan rupiah sore ini terjadi karena investor bersiap untuk keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve AS, sementara kekhawatiran atas inflasi dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur meningkatkan daya tarik safe-haven logam kuning.

Ibrahim menyebut The Fed akan menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu. Secara luas Fed diperkirakan akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan untuk mengekang inflasi yang terus tinggi.

“Yang sekarang dipandang sebagai ancaman terbesar bagi ekonomi AS pada tahun 2022 menurut jajak pendapat Reuters,” kata Ibrahim.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Kamu Gagal Menabung, Rugi Banget!

3. Faktor internal

Awal Pekan, Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.335Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut bahwa kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diprediksi semakin membaik dan menjadi momentum pemulihan. Meski begitu, masih ada beberapa tantangan dan ketidakpastian yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sedangkan tantangan sektor ekonomi di tahun 2022 adalah pemulihan ekonomi yang tidak merata di seluruh dunia karena semua negara tidak memiliki akses vaksin yang sama sehingga COVID-nya selalu bermutasi. Hal itu menimbulkan berbagai masalah yang terjadi,” katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya