Makin Banyak Orang Transaksi Pakai Crypto, di Visa Tembus US$1 M

Transaksi crypto dengan Visa mencapai 1 miliar dolar di 2021

Jakarta, IDN Times – Penggunaan mata uang digital atau cryptocurrency dalam transaksi barang dan jasa menjadi semakin umum di kalangan masyarakat. Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah pembelian barang dan jasa dengan cryptocurrency melalui kartu Visa yang tertaut pada crypto.

Menurut Visa pada Rabu (7/7/2021), dalam enam bulan pertama tahun ini, konsumen secara global telah melakukan 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) transaksi cryptocurrency melalui kartu mereka yang tertaut ke crypto. Total transaksi tersebut dihabiskan untuk pembelian barang dan jasa.

Padahal, pada periode yang sama tahun 2020 dan 2019, Visa memperkirakan pengeluaran crypto hanya sebagian kecil dari jumlah itu. Perusahaan pembayaran AS itu tidak merilis angka pastinya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Sistem Pembayaran Contactless: Riset Terbaru dari Visa

1. Visa menciptakan ekosistem transaksi cryptocurrency

Makin Banyak Orang Transaksi Pakai Crypto, di Visa Tembus US$1 MUnsplash.com/Rupixen.com

CFO Visa Vasant Prabhu mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan telah melakukan banyak hal untuk menciptakan ekosistem yang membuat mata uang kripto lebih bermanfaat dan lebih diterima seperti mata uang lainnya.

“Orang-orang mengeksplorasi cara-cara di mana mereka dapat menggunakan cryptocurrency untuk hal-hal yang mereka gunakan dengan mata uang normal,” katanya.

“Ada banyak masalah dalam hal volatilitas, dan lainnya. Tapi itu terserah pemilik cryptocurrency untuk mengelola dan melacaknya,” dia menambahkan.

2. Makin banyak orang yang berminat menggunakan cryptocurrency

Makin Banyak Orang Transaksi Pakai Crypto, di Visa Tembus US$1 MPexel.com/Negative Space

Prabhu lebih lanjut mengatakan bahwa ada semakin banyak orang yang berminat menggunakan cryptocurrency sebagai alat pembayaran.

“Kami melihat banyak volume di [jaringan] kami dari orang-orang yang membeli mata uang kripto di berbagai bursa yang diatur ini dan sejauh yang kami lihat tren itu terus berlanjut,” kata Prabhu.

Hal yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian terbaru dari saingan Visa, Mastercard. Hasil penelitian Mastercard menunjukkan sebanyak 93 persen konsumen Amerika Utara berencana untuk menggunakan cryptocurrency atau teknologi pembayaran baru lainnya, seperti biometrik, tanpa kontak, atau sistem kode QR, di tahun depan.

Studi ini juga menunjukkan bahwa 75 persen dari kaum milenial akan menggunakan mata uang kripto jika mereka memahaminya dengan lebih baik.

Baca Juga: Elon Musk Bagikan Kutipan Palsu Warren Buffett soal Crypto

3. Rencana memperkuat bisnis

Makin Banyak Orang Transaksi Pakai Crypto, di Visa Tembus US$1 MIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Saat ini Visa bermitra dengan Circle, BlockFi, dan Coinbase untuk memungkinkan pemegang kartu berbelanja dengan menggunakan dompet cryptocurrency mereka di lebih dari 70 juta pedagang di seluruh dunia.

Ke depannya, Visa berencana untuk menambahkan platform cryptocurrency FTX, yang didirikan oleh miliarder Sam Bankman-Fried, ke Program Fast Track Fintech-nya. Dalam pengumuman pada Rabu, Visa mengatakan langkah ini sebagian ditujukan untuk membuat cryptocurrency lebih praktis digunakan oleh konsumen dan bisnis.

Di sisi lain, Mastercard telah mengumumkan akan meluncurkan kartunya sendiri, bekerja sama dengan bursa crypto Gemini, pada musim panas ini. Kartu tersebut akan memungkinkan konsumen untuk mendapatkan cryptocurrency sebagai hadiah. Namun, pemegang kartu tidak akan diizinkan untuk mengakses dompet digital mereka di situsnya.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya