Menkeu AS Minta Pemerintah Dongkrak Anggaran yang Stagnan 11 Tahun

Yellen minta pemerintah genjot pengeluaran selama pandemik

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen pada Kamis (27/5/2021), mendesak para pemimpin kongres untuk meningkatkan pengeluaran. Yellen menyebut pemerintah AS beroperasi dengan anggaran yang sudah ketinggalan zaman selama lebih dari satu dekade.

Menurut Yellen, total pengeluaran AS yang disesuaikan dengan inflasi tetap stagnan selama 11 tahun. Dia meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif di berbagai bidang meski Departemen Keuangan AS telah menjalankan beberapa program agresif untuk membawa ekonomi bangkit dari dampak pandemik COVID-19.

“Tim kami telah melakukan pekerjaan yang gagah berani dalam melaksanakan program-program ini dengan sumber daya yang kami miliki,” kata Yellen dalam sambutannya kepada panel DPR, dikutip dari CNBC.

“Tapi kita tidak bisa terus menjadi pengurus yang baik untuk pemulihan ini - dan menangani badan kerja baru yang diberikan Kongres kepada kita di tahun-tahun berikutnya - dengan anggaran yang dirancang untuk 2010,” tambahnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi AS Diramal Kalahkan Tiongkok Berkat Stimulus Biden

1. Rencana pengeluaran Joe Biden

Menkeu AS Minta Pemerintah Dongkrak Anggaran yang Stagnan 11 TahunPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)

Komentarnya itu disampaikan sehari sebelum Presiden Joe Biden merilis anggaran pertamanya, yaitu rencana pengeluaran senilai 6 triliun dolar AS. Salah satu prioritas pemerintahan Biden adalah rencana infrastruktur besar-besaran yang kemungkinan besar bernilai lebih dari 1 triliun dolar AS.

Menurut laporan, sumber pendanaan rencana ini diharapkan bisa diperoleh dari kenaikan pajak yang ditetapkan pemerintah dan pengeluaran defisit yang besar hingga 1,3 triliun dolar AS per tahunnya.

2. Tambahan anggaran untuk Departemen Keuangan

Menkeu AS Minta Pemerintah Dongkrak Anggaran yang Stagnan 11 TahunSumber Gambar: cna.finance.com

Yellen lebih lanjut mengatakan bahwa departemennya juga memerlukan peningkatan anggaran, terutama untuk mendanai kegiatan melacak kejahatan keuangan, proyek pengembangan masyarakat, dan menindak kecurangan pajak.

Yellen meminta 13,2 miliar dolar AS untuk mendanai pengeluaran diskresioner Internal Revenue Service (IRS) dan 417 juta dolar AS untuk memandu Rencana Keluarga Amerika.

Dia juga menekankan bahwa bidang-bidang termasuk keuangan domestik, kebijakan ekonomi dan kebijakan pajak telah mengalami pemotongan anggaran hingga 20 persen sejak 2016.

“Kecepatan dan kekuatan pemulihan kita--dan ekonomi kita, jangka panjang--bergantung pada Departemen Keuangan yang didanai penuh,” kata Yellen.

Baca Juga: Dapat Dukungan Senat, Janet Yellen Segera Jadi Menteri Keuangan AS

3. AS catatkan defisit

Menkeu AS Minta Pemerintah Dongkrak Anggaran yang Stagnan 11 TahunIlustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)

Pernyataan Yellen disampaikan di saat ekonomi AS mencatatkan defisit besar. Pemerintah AS mencatatkan defisit 3,1 triliun dolar AS pada tahun fiskal 2020 dan telah menambah lebih dari 1,9 triliun dolar AS dalam stimulus yang ditandatangani oleh Biden untuk tujuh bulan pertama tahun fiskal 2021.

Defisit itu tercatat meski produk domestik bruto (PDB) AS telah melonjak hingga hampir 15 persen pada 2020, level tertinggi sejak 1945.

Meski demikian, Yellen mengatakan kepada komite selama sidang hari Kamis bahwa dia melihat biaya untuk membayar utang yang tersisa sangat dapat dikelola karena ia memperkirakan suku bunga akan tetap rendah.

Baca Juga: Terkuat dalam 4 Dekade! Ekonomi AS Tumbuh 6,4 Persen di Kuartal I 2021

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya