Pasar Saham Anjlok, Kekayaan Orang Amerika Terjun Bebas

Beban bagi pasar tahun ini termasuk invasi Rusia ke Ukraina

Jakarta, IDN Times – Kekayaan orang Amerika menukik tajam awal tahun ini karena pasar saham anjlok.

Menurut data Federal Reserve Bank (The Fed) yang dirilis Kamis (9/6/2022) lalu, kekayaan bersih rumah tangga dan organisasi nirlaba turun 0,5 triliun dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 149,3 triliun dolar AS pada kuartal pertama.

Baca Juga: 5 Investasi Selain Saham dengan Keuntungan Melimpah, Dijamin!

1. Indeks AS berguguran

Pasar Saham Anjlok, Kekayaan Orang Amerika Terjun BebasIlustrasi IHSG (IDN Times/Arief Rahmat)

Penurunan pada kuartal pertama itu mencerminkan kejatuhan di pasar saham awal tahun ini, di mana nilai ekuitas perusahaan yang dipegang secara langsung dan tidak langsung turun sebesar 3 triliun dolar AS. Nilai total kepemilikan ini pada awalnya adalah senilai 46,3 triliun dolar AS pada kuartal pertama, menjadikannya salah satu aset rumah tangga terbesar.

Indeks Dow dan S&P 500 masing-masing turun hampir 5 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini, sementara Nasdaq anjlok hampir 9 persen. Itu adalah kinerja kuartalan terburuk untuk pasar sejak kuartal pertama 2020 ketika pandemik COVID-19 menjungkirbalikkan ekonomi AS.

Baca Juga: Di Tengah Inflasi dan Pandemik, Filantropi di Indonesia Naik 23 Persen

2. Penyebab anjloknya pasar

Pasar Saham Anjlok, Kekayaan Orang Amerika Terjun BebasIlustrasi Harta Kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun beban bagi pasar tahun ini adalah invasi Rusia ke Ukraina, melonjaknya harga minyak, melonjaknya inflasi, kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, dan berlanjutnya kekhawatiran tentang pandemik COVID-19.

Tetapi penurunan ekuitas sebagian diimbangi oleh peningkatan nilai real estat senilai 1,7 triliun dolar AS dan tingkat tabungan pribadi yang tinggi, kata The Fed. Rumah tangga dan organisasi nirlaba memiliki aset real estat senilai 44,1 triliun dolar AS.

3. Makin banyak orang AS berutang

Pasar Saham Anjlok, Kekayaan Orang Amerika Terjun BebasIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Mengutip CNBC, rasio kekayaan bersih rumah tangga terhadap pendapatan yang dapat dibelanjakan tetap mendekati rekor tertinggi dan terus berada jauh di atas tingkat pra-pandemik pada tahun 2019.

Sementara itu, utang rumah tangga tumbuh pada laju tahunan sebesar 8,3 persen, mencerminkan pertumbuhan yang kuat baik dalam hipotek rumah dan kredit konsumen, kata The Fed.

Kenaikan harga rumah yang berkelanjutan mendorong peningkatan utang hipotek sebesar 8,6 persen. Orang Amerika juga meminjam lebih banyak lewat kartu kredit mereka dan mengambil lebih banyak pinjaman mobil, menyebabkan kredit konsumen melonjak 8,7 persen.

Baca Juga: Rusia Berjanji Akan Balas Serangan Siber Amerika Serikat

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya