Rekor, Panama Sita Uang Transaksi Narkoba hingga Rp140 Miliar

Penghitungan uang 12 jam hingga mesin penghitung rusak

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang Panama telah menyita uang transaksi narkoba lebih dari 10 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp140 miliar dalam bentuk tunai.

Dalam keterangan pada Kamis (2/12/2021), kantor kejaksaan mengungkapkan penyelidik membutuhkan lebih dari 12 jam, untuk menjumlahkan uang menggunakan belasan mesin.

Penyitaan ini merupakan bagian dari upaya untuk memerangi geng narkoba yang terkait dengan Klan Teluk Kolombia.

Baca Juga: Usir Bahaya Narkoba di SMA, Kurikulum Pencegahan Narkoba Dibuat

1. Uang ditemukan di tiga tempat persembunyian

Rekor, Panama Sita Uang Transaksi Narkoba hingga Rp140 MiliarIlustrasi Pengguna Narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Dikutip dari Channel News Asia, uang itu ditemukan di tiga tempat persembunyian berbeda, di sebuah rumah di Nueva Providencia, Provinsi Karibia, Colon.

“Ini, tanpa diragukan lagi, penyitaan uang perdagangan narkoba terbesar sepanjang sejarah negara ini,” kata jaksa Javier Caraballo kepada wartawan, Kamis, 2 Desember 2021.

“Mesin penghitung uang kewalahan untuk menghitung... beberapa rusak (akibat penghitungan) dan harus diganti,” tambahnya.

2. Klan pengekspor narkoba terbesar di dunia

Rekor, Panama Sita Uang Transaksi Narkoba hingga Rp140 Miliarilustrasi narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Penggerebekan itu merupakan bagian dari operasi polisi minggu ini, yang mengakibatkan penangkapan 57 orang, yang diduga terkait dengan Klan Teluk.

Sejak bulan lalu, pihak berwenang negara ini telah menangkap pemimpin dan puluhan anggota lainnya dari klan ini di Kolombia.

Klan tersebut menguasai sekitar sepertiga produksi kokain di Kolombia, pengekspor narkoba terbesar di dunia.

Baca Juga: Bak Film Action! Kartel Narkoba Bebaskan Koleganya di Bui Pakai Bom 

3. AS jadi konsumen terbesar

Rekor, Panama Sita Uang Transaksi Narkoba hingga Rp140 Miliarilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Laporan menyebut Amerika Serikat adalah konsumen utama mereka.

Mereka yang ditangkap dalam operasi Panama, termasuk lima petugas polisi, dituduh menerima narkoba dalam jumlah besar dari Kolombia dan menyembunyikannya sebelum mengirimkan ke Amerika Serikat melalui Amerika Tengah.

Operasi yang melibatkan agen Administrasi Penegakan Narkoba AS itu juga menyita 10 pucuk senjata api, dan 38 kendaraan mewah milik kelompok tersebut.

“Kami berbicara tentang pukulan besar bagi kelompok kriminal yang paling merugikan, dalam hal uang,” kata Caraballo.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya