Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-18 at 18.45.09.jpeg
Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat ditemui di Kemenko Perekonomian. (IDN Times/Triyan).

Intinya sih...

  • Pembelian pesawat memperhatikan aspek bisnis dan regulasi

  • Keputusan akhir pembelian pesawat diserahkan kepada manajemen Garuda Indonesia

  • Garuda Indonesia jajaki pendanaan dari sejumlah investor untuk beli Boeing

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan Garuda Indonesia belum menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait rencana pembelian 50 unit pesawat Boeing 777 dari Amerika Serikat. Meski demikian, dia mengakui rencana pembelian pesawat Boeing menjadi salah satu poin pembahasan dalam kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan Presiden AS Donald Trump.

“Sampai saat ini, MoU untuk Garuda belum ditandatangani. Pembelian 50 pesawat Boeing itu masih dalam tahap pembahasan," ujar Susiwijono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

1. Pembelian pesawat memperhatikan aspek bisnis dan regulasi

Garuda Indonesia (Instagram/garudaindonesia)

Meski belum tanda tangan, pemerintah terus melanjutkan penjajakan kerja sama tersebut. Namun, ditegaskan keputusan pembelian pesawat tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari bisnis dan regulasi yang berlaku.

"Kami sudah menjajaki akan ada kesepakatan ke sana. Tapi, tetap subjek itu mempertimbangkan aspek bisnis, regulasinya seperti apa, dan sebagainya," ujar Susiwijono.

2. Keputusan akhir pembelian pesawat diserahkan kepada manajemen Garuda Indonesia

Potret Garuda Indonesia, di bandara, (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Menurutnya, keputusan akhir mengenai pembelian pesawat sepenuhnya berada di tangan manajemen Garuda Indonesia. Sebab, mereka yang paling memahami kebutuhan dan kondisi operasional perusahaan.

"Teman-teman di Garuda yang lebih tahu. Cuma, kemarin memang ada beberapa poin pembahasan lanjutan, jadi masih akan dibicarakan lebih intens," kata Susiwijono.

3. Garuda Indonesia jajaki pendanaan dari sejumlah investor untuk beli Boeing

Pesawat Garuda Indonesia tipe wide body jenis A330-900neo. (dok. Garuda Indonesia)

Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia, Cahyadi Indrananto, mengonfirmasi saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah calon investor sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis perusahaan. Dia menyebut, beberapa pihak telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam skema pendanaan tersebut.

"Secara paralel, kami tengah berdialog dengan sejumlah calon investor dan pemberi dana potensial. Beberapa pihak telah menunjukkan ketertarikan mereka. Kami berharap proses ini dapat berjalan lancar dan hasilnya bisa kami umumkan dalam waktu dekat," ujar Cahyadi kepada IDN Times, Kamis (17/7/2025).

Manajemen Garuda Indonesia juga tengah menjalin komunikasi dengan Boeing terkait rencana pembelian armada baru, termasuk pembahasan mengenai jadwal pengiriman pesawat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan guna memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan efisiensi operasional.

"Terkait dengan jadwal pengiriman pesawat, masih menjadi bagian dari diskusi kami dengan pihak Boeing. Umumnya, pembelian pesawat dalam jumlah besar dilakukan secara bertahap dan direncanakan untuk jangka panjang," ujar Cahyadi.

Proses pengadaan pesawat, dijelaskannya, membutuhkan perencanaan menyeluruh, termasuk dalam hal pengiriman dan kesiapan operasional armada baru tersebut. Langkah ini mencerminkan komitmen Garuda Indonesia dalam memperkuat struktur armadanya dan meningkatkan daya saing di industri penerbangan, baik di tingkat nasional maupun regional.

Infografis perundingan tarif resiprokal AS (IDN Times/Aditya Pratama)

Editorial Team