Pertamina & TNI AL Gelar Latihan Keadaan Darurat

Perkuat pengamanan objek vital nasional

Jakarta, IDN Times - Pertamina terus memperkuat pengamanan infrastruktur energinya dengan menggandeng Pasukan Anti Teror Detasemen Jalamangkara (Denjaka).

Keterlibatan Pasukan Elit TNI AL ini terlihat dalam simulasi pembebasan Kapal MT Sanga-Sanga yang dibajak di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/11).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, infrastruktur energi merupakan objek vital nasional yang harus mendapat pengamanan ketat, sehingga Pertamina menggandeng sejumlah stakeholder seperti TNI dan Polri.

“Pertamina harus memastikan keamanan seluruh infrastruktur energi untuk menjaga stok dan ketahanan energi nasional,” ujar Fadjar.

1. Kapal Tanker MT Sanga-Sanga diserang 20 orang pembajak bersenjata api

Pertamina & TNI AL Gelar Latihan Keadaan DaruratPasukan Khusus TNI AL Denjaka menaiki platform tempat adanya tawanan perwira pertamina saat kegiatan Emergency & Major Crisis Exercise Pertamina - TNI AL yang diselenggarakan di Sepinggan Field zona 10, Balikpapan, Kalimantan pada, Kamis (23/11/2023). (dok. Pertamina)

Dalam simulasi, Kapal Tanker MT Sanga-Sanga yang akan memasuki Teluk Balikpapan diserang oleh 20 orang pembajak bersenjata api yang menggunakan 2 speed boat dan naik dari sisi kiri lambung kapal.

Salah satu ABK menyaksikan dan melaporkan kejadian tersebut kepada Anjungan. Captain Kapal Tanker menerima laporan dan kemudian memerintahkan untuk mengaktifkan emergency response onboard, sekaligus melaporkan titik koordinat kepada Company Security Officer.

Selama serangan oleh pembajak, seluruh awak kapal disandera di anjungan kapal. Komunikasi dengan kapal terputus. Kapal tanker dikuasai oleh pembajak dan mencoba membawa kapal ke luar dari tujuan awal.

Jangkar kapal pun terseret dan mengenai pipa minyak bawah laut 16” dari Field Tanjung menuju Kilang Balikpapan. Anjungan Minyak Lepas Pantai Sepinggan milik Pertamina juga tidak luput dari serangan para pembajak.

Pembajak menuntut tebusan sebesar USD10 juta yang harus ditransfer ke rekening Bank Swiss dan Rp10 miliar diserahkan dalam bentuk tunai. Pembajak mengancam akan menewaskan satu per satu awak kapal setiap rentang waktu 5 menit jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

Baca Juga: Kinerja Kelas Dunia, Pertamina Call Center 135 Raih Penghargaan

2. Strategi Pasukan TNI AL

Pertamina & TNI AL Gelar Latihan Keadaan DaruratPasukan Khusus TNI AL Denjaka saat kegiatan Emergency & Major Crisis Exercise Pertamina - TNI AL yang diselenggarakan di Sepinggan Field Zona 10, Balikpapan, Kalimantan pada, Kamis (23/11/2023). (dok. Pertamina)

Pasukan TNI AL kemudian melakukan pengintaian dari NUI (Normalize Unmane Installation) untuk persiapan penyerangan.

Tak butuh waktu lama, TNI AL dengan taktis melakukan penanggulangan berupa serangan dari udara dan laut termasuk penyusupan dari bawah air serta melalui aksi terjun payung untuk mengepung dan mengatasi situasi di MT Sanga-Sanga.

Pasukan Denjaka menyerang dari bawah air menggunakan Sea Rider untuk menyerang pembajak di kapal tanker. Pasukan TNI AL melakukan aksi terjun payung dan mendarat di rubber duck offshore sekitar Anjungan Minyak Lepas Pantai Sepinggan milik Pertamina.

Pasukan TNI AL ini melakukan penyerangan terhadap pembajak di tanker dan platform offshore, seluruhnya berhasil dilumpuhkan. (WEB)

3. Terjunkan 274 personel detasemen anti teror Denjaka

Pertamina & TNI AL Gelar Latihan Keadaan DaruratPertamina menggandeng Pasukan Anti Teror Detasemen Jalamangkara (Denjaka) menggelar simulasi pembebasan Kapal MT Sanga-Sanga yang dibajak di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/11). (dok. Pertamina)

Fadjar menambahkan, menjaga ketahanan energi nasional sama pentingnya dengan menjaga kedaulatan bangsa, sehingga TNI dan Polri menjadi garda terdepan dalam menjaga aset Pertamina di seluruh Indonesia.

“Simulasi ini diharapkan semakin memperkuat sinergi antara Pertamina dengan TNI, Polri dan seluruh stakeholder sehingga jika terjadi situasi darurat bisa segera diatasi dengan cepat, seperti tergambar dalam simulasi,” imbuh Fadjar.

Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto mengatakan, pelaksanaan latihan penanganan gangguan keamanan di laut dilakukan secara cepat dengan menerjunkan 274 personel detasemen anti teror Denjaka yang didukung berbagai elemen pasukan TNI AL.

"Kita melaksanakan latihan penanganan gangguan keamanan di laut khususnya menangani gangguan keamanan, baik itu perompakan maupun sabotase sehingga kita harapkan bahwa kekuatan ini lebih solid dan sinergis bekerja sama dengan Pertamina," tutur Heru.

Sementara itu, Lelin Aprianto SVP HSSE PT Pertamina (Persero) menuturkan bahwa dipilihnya Balikpapan sebagai lokasi latihan adalah karena di kota ini Pertamina memiliki berbagai entitas bisnis yang komprehensif baik dari tingkat Holding hingga Sub Holding.

“Balikpapan salah satu lokasi di mana Pertamina Group memiliki aset yang lengkap sehingga keterlibatan berbagai pihak bersama TNI AL bisa maksimal dalam latihan ini. Kami mengapresiasi TNI AL atas terselenggaranya latihan bersama ini,” ungkap Lelin.

Baca Juga: 5 Program TJSL Pertamina Sumbagsel, Dinikmati 286 Local Hero

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya