6 Kebiasaan Buang-Buang Uang yang Sering Tidak Disadari
Ilustrasi mengeluarkan uang dari dompet. (Pexels.com/EVG photos)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Apakah kamu merasa selalu kehabisan uang padahal semuanya sudah aman dan sesuai perhitungan? Jika iya, bisa jadi kamu sedang tidak menyadari melakukan kebiasaan buang-buang uang.
Kebiasaan menghamburkan uang terkadang memang dilakukan tanpa sadar dan bahkan terasa wajar-wajar saja. Namun, jika terus dibiarkan makan hal tersebut tentunya akan berdampak pada kesehatan finansial kamu.
Nah, untuk menghindari perilaku tersebut ada baiknya kamu mengenali sejumlah kebiasaan membuang uang yang mungkin tidak kamu sadari selama ini. Berikut ulasannya seperti dikutip dari Ruang Menyala OCBC NISP.
Baca Juga: 5 Dampak kalau Kamu Terlalu Sering Melakukan Self Reward, Bikin Boros!
1. Jajan karena diskon atau promo
Ilustrasi Diskon (IDN Times/Aditya Pratama)Kebiasaan menghabiskan uang yang kerap kali terjadi adalah membeli barang bukan karena kebutuhan, tetapi karena diskon atau promo.
Kamu perlu waspada jika memiliki kebiasaan tersebut karena sangat mungkin bisa berlanjut jika ada banyak diskon lainnya.
Misalnya, jika hari ini kamu membeli handphone dengan menggunakan diskon gadget, tidak menutup kemungkinan kamu jajan makanan menggunakan diskon lainnya.
Akibatnya, secara tidak sadar kamu telah membuang uang untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak begitu penting.
2. Tergoda mengikuti tren
ilustrasi iPhone 13 dan iPhone 14 (macrumors.com)Membeli sesuatu demi tren atau untuk membuat orang lain terkesan adalah salah satu kebiasaan menghabiskan uang yang sering terjadi. Misalnya, membeli Iphone tiap seri terbarunya keluar.
Tergoda membeli barang karena tren adalah suatu kebiasaan yang tanpa disadari membuat kamu semakin boros.
Oleh karena itu, sebelum membeli sesuatu yang mewah dan mahal, tanyakan pada dirimu terlebih dahulu, apakah barang tersebut penting atau hanya sekadar tren.
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan saat Pasangan Mau Resign, Musti Siap Dulu!
3. Memilih gaya hidup nyaman daripada menabung
ilustrasi kalap belanja online (pexels.com/Andrea Piacquadio)Kamu mungkin pernah berpikir lebih baik menghabiskan banyak uang untuk barang-barang tertentu karena mampu membelinya.
Misalnya, mindset bahwa pakaian yang dibuat dengan baik dan mahal akan bertahan lebih lama daripada yang murah.
Editor’s picks
Hal tersebut adalah kebiasaan menghabiskan uang yang berbahaya lantaran seringkali tidak kamu sadari.
Namun, perlu diingat bahwa meningkatkan pengeluaran tidak akan membuat kamu lebih bahagia.
Alih-alih membelanjakan uang untuk barang yang lebih mewah, kamu lebih baik menggunakan uang itu secara bijak dengan cara menabungnya.
4. Belanja tanpa perencanaan
ilustrasi kalap belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)Belanja tanpa perencanaan juga menjadi salah satu kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan. Hal itu berakibat pada banyaknya belanja hal-hal tidak penting.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk merencanakan pengelolaan keuangan dalam berbelanja sehingga uang tersebut dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Kamu bisa menyusun rencana belanja secara matang dan penuh pertimbangan agar setiap bulan kamu dapat mengetahui anggaran yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok.
Dari perencanaan ini, kamu tidak akan pusing dengan keuangan yang kadang habis dalam sekejap.
5. Gemar mengonsumsi makanan cepat saji
Ilustrasi makanan cepat saji (IDN Times/Hana Adi Perdana)Kebiasaan menghabiskan uang lainnya adalah membeli makanan cepat saji.
Banyak orang lebih memilih untuk membeli makanan cepat saji. Meski cenderung mahal, makanan cepat saji tersebut memang unggul dari segi praktis dan efisiensi.
Alih-alih membeli makanan cepat saji, kamu sebenarnya bisa lebih sering memasak sendiri guna mengurangi kebiasaan membuang uang tersebut.
6. Langganan aplikasi berbayar
Ilustrasi berlangganan aplikasi berbayar (freepik.com/katemangostar)Berlangganan aplikasi berbayar juga menjadi faktor membuang uang yang sering tidak disadari.
Banyak yang memilih berlangganan aplikasi berbayar, padahal uang tersebut bisa digunakan untuk menabung atau membeli hal-hal bermanfaat lainnya.
Kini, aplikasi-aplikasi tersebut muncul dengan strategi fitur premium sehingga dengan berat hati kamu harus membayar untuk mendapatkan layanan itu.
Akibatnya, banyak orang yang rela membayar sekian rupiah hanya untuk menikmati fitur di aplikasi tersebut.
Berita Terkini Lainnya
