Aktivitas IPO Global Menyusut Selama Paruh Pertama 2023

Aktivitas IPO di ASEAN alami kenaikan jumlah dan nilai

Jakarta, IDN Times - Aktivitas pasar initial public offering (IPO) global mengalami penurunan selama paruh pertama 2023. Hal tersebut tercermin dalam laporan "Global IPO Trends Q2 2023" yang dirilis Ernst & Young (EY) baru-baru ini.

Dalam laporan tersebut, ada 615 transaksi IPO yang tercatat senilai 60,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut masing-masing mengalami penurunan 5 persen dan 36 persen secara tahun alias year on year (yoy).

"Penawaran yang lebih besar datang ke pasar di kuartal-II dibandingkan dengan kuartal-I meskipun pemulihannya lambat. Hasil yang sederhana ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat, kebijakan moneter yang ketat, dan ketegangan geopolitik yang meningkat," tulis EY dalam laporannya, dikutip Kamis (27/7/2023).

Namun, EY mencatat beberapa pasar negara berkembang menunjukan perkembangan pesat pada aktivitas IPO. Hal itu lantaran mereka diuntungkan dari permintaan global terhadap sumber daya mineral yang kaya, populasi besar, serta pertumbuhan unicorn dan usaha kecil dan menengah (UKM) wirausaha.

Baca Juga: Resmi IPO, Blibli Bakal Masuk Daftar 5 IPO Terbesar di BEI

1. Aktivitas IPO di Amerika

Aktivitas IPO Global Menyusut Selama Paruh Pertama 2023Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika dilihat secara regional, aktivitas IPO di Amerika selama kuartal-II 2023 mengalami kenaikan pendapatan 86 persen menjadi 9,1 miliar dolar AS, dibandingkan tahun lalu atau secara yoy.

Kendati, jumlah IPO yang terjadi di wilayah Amerika masih stagnan sepanjang paruh pertama tahun ini.

"Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh satu mega spin-off IPO yang merupakan IPO Amerika Serikat (AS) terbesar sejak November 2021. AS mengalami kenaikan yang utamanya didorong oleh beberapa penawaran besar," sebut EY.

EY pun mencatat, peningkatan sentimen pasar baru-baru ini dapat menjadi tanda untuk lebih banyak aktivitas IPO di Negeri Paman Sam pada sisa 2023 atau 2024.

Namun, terlepas dari perkembangan positif, perlu waktu lebih lama bagi pasar IPO Amerika secara keseluruhan, untuk pulih dari yang diperkirakan banyak pelaku pasar pada awal tahun. Hal itu lantaran krisis perbankan yang tidak terduga pada tahun ini.

2. Aktivitas IPO di Asia Pasifik

Aktivitas IPO Global Menyusut Selama Paruh Pertama 2023ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

IPO di Asia Pasifik menyumbang 60 persen dari total aktivitas IPO secara global. Tak heran jika Asia Pasifik masih menjadi pemimpin global secara volume dan nilai IPO.

Dari 10 IPO global teratas, setengahnya berasal dari China dan satu dari Jepang. Kendati, jumlah dan nilai IPO pada paruh pertama 2023 justru menurun.

"Asia Pasifik mendapatkan 371 IPO sejumlah 39,4 miliar dolar AS pada periode ini, masing-masing mengalami penurunan sebesar 2 persen dan 40 persen. Perolehan dana yang turun secara signifikan karena pasar IPO China yang lebih lambat dari perkiraan dengan banyak IPO besar yang menunggu antrean," tulis EY.

Di sisi lain, wilayah Asia Tenggara (ASEAN) justru mampu mengalami kenaikan dari sisi jumlah dan nilai IPO selama kuartal-II 2023. Jumlah IPO naik 26 persen dari 65 menjadi 82, sementara nilai IPO naik 31 persen menjadi 3,3 miliar dari sebelumnya pada kuartal-II 2022 2,5 miliar dolar AS.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Batal IPO di 2023, Ini Alasannya

3. Aktivitas IPO di EMEIA

Aktivitas IPO Global Menyusut Selama Paruh Pertama 2023Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun aktivitas IPO di kawasan Eropa, Timur Tengah, India, dan Afrika (Europe, Middle East, India and Africa/EMEIA) terus menyusut.

EMEIA mencatat 167 IPO yang menghasilkan 12,4 miliar dolar AS selama kuartal-II 2023. Masing-masing capaian tersebut mengalami penurunan 12 persen dan 50 persen yoy.

"Meskipun demikian, kawasan ini mempertahankan posisinya sebagai pasar IPO terbesar kedua dengan 27 persen dari semua penawaran IPO dan menjadi IPO terbesar kedua senilai 2,5 miliar dolar AS," tulis EY.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya