Anies Singgung Ketimpangan Listrik di RI, Ini Respons Bos PLN

PLN akui tidak mudah listriki wilayah-wilayah terpencil

Jakarta, IDN Times - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN mengakui upaya elektrifikasi wilayah-wilayah terpencil di Indonesia masih penuh tantangan. Namun, rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai hampir 100 persen.

Data PLN menunjukkan bahwa hingga Maret 2023, realisasi elektrifikasi nasional mencapai 99,66 persen, sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 99,80 persen.

"Saat ini memang yang belum terlistriki adalah daerah-daerah yang sangat terpencil, sehingga membutuhkan biaya investasi yang besar," ucap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, dikutip Jumat (14/7/2023).

Baca Juga: Menteri ESDM dan PLN Ajak Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik

1. Biaya investasi yang dibutuhkan PLN

Anies Singgung Ketimpangan Listrik di RI, Ini Respons Bos PLNIlustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut Darmawan mengatakan, PLN membutuhkan biaya investasi Rp25-45 juta per pelanggan.

Besaran investasi tersebut diakui Darmawan memang tidak feasible secara bisnis komersial. Namun, dengan dukungan pemerintah, PLN tetap mengupayakan pembangunan listrik desa.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” ujar Darmawan.

2. Lebih dari 1.000 desa dilistriki PLN sepanjang 2022

Anies Singgung Ketimpangan Listrik di RI, Ini Respons Bos PLNIlustrasi pelanggan listrik PLN. (dok. PLN)

PLN, kata Darmawan, telah melistriki 1.185 desa dan dusun sepanjang 2022. Capaian tersebut merupakan bentuk komitmen PLN dalam menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga pelosok negeri.

Melalui program akselerasi listrik desa, PLN ingin masyarakat di kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Indonesia dapat menikmati fasilitas setrum pada 2024.

Darmawan menjelaskan, PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak hanya berkewajiban memberikan kinerja baik kepada negara, tetapi juga mengemban amanat mengejar target rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia.

"Akses listrik menjadi kebutuhan penting bagi seluruh rakyat Indonesia. PLN terus mengupayakan pembangunan kelistrikan di daerah tersebut sebagai wujud pengamalan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini sebagai wujud nyata negara hadir bagi mereka yang berada di daerah 3T,” ujar Darmawan.

Baca Juga: Pimpin Transisi Energi, PLN Fokus Kembangkan Kampus Terpadu IT PLN

3. Anies Baswedan sebut ada ketimpangan soal listrik di RI

Anies Singgung Ketimpangan Listrik di RI, Ini Respons Bos PLNBakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan saat berbicara di Bandung. (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebutkan saat ini terjadi ketimpangan dari sisi distribusi listrik di wilayah-wilayah RI.

Dalam paparannya di Rakernas Apeksi 2023 di Makassar, Kamis (13/7/2023), Anies menunjukkan potret Indonesia pada malam hari yang diambil dari udara.

"Ini potret Indonesia di malam hari. Ketika lihat kota-kota di Indonesia, inilah wajah ketimpangan yang ada. Ketika kita lihat kota-kota ini, di Jawa paling terang itu Jakarta, Surabaya. Begitu masuk Sumatra ini titik-titik kecil, Kalimantan titik-titik kecil, ini yang lebih ramai itu di Serawak, Malaysia sampai di kawasan (Indonesia) timur gelap. Saya tidak menggunakan statistik, pakai ilustrasi ini saja," tutur Anies.

Anies kemudian membandingkan kondisi tersebut dengan negara lain seperti India dan Korea Selatan. Di India, kata Anies, meskipun jumlah penduduknya lebih banyak dari Indonesia, distribusi listriknya lebih merata.

"Di India terlihat jelas kota-kota memiliki dalam tanda kutip kontribusi yang relatif setara. Lihat Korsel apalagi, Seoul tentu saja paling kuat," kata dia.

Anies pun kemudian menyampaikan visinya yang ingin membawa Indonesia lebih terang lagi ketika malam hari. Dia yakim hal tersebut bisa dicapai ketika dirinya menjadi Presiden RI.

"Nah jadi visi yang kita ingin tawarkan ke depan, kita ingin di malam hari seluruh kota di RI terlihat menyala terang dari udara. Jadi jangan sampai kota-kota ini gelap. Kalau gelap itu perekonomiannya rendah, kontribusinya rendah, dan tentu saja PLN-nya harus nyiapin suplainya," papar Anies.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya