AS Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.364

Rupiah berhasil menutup pekan dengan gemilang

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil mengungguli dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat (25/2/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 27 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.364 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis (24/2/2022), kurs rupiah anjlok 54 poin ke level Rp14.391 per dolar AS.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Ini Dampaknya ke Ekonomi Indonesia

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (25/2/2022), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.369 per dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada Kamis (24/2/2022) yang ada di level Rp14.371 per dolar AS.

Baca Juga: Kronologi Konflik Ukraina-Rusia, Konflik yang Dapat Picu Perang Dunia

2. Penguatan rupiah akibat

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan, dolar AS hari ini melemah terhadap rupiah dan mata uang lainnya lantaran investor terus menilai kembali situasi seputar invasi Rusia ke Ukraina pada hari Kamis serta sanksi Barat lebih lanjut terhadap Rusia.

AS menanggapi dengan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Hal itu bertujuan untuk menghambat akses Rusia ke mata uang asing di samping sanksi terhadap bank dan perusahaan milik negara.

"Presiden AS Joe Biden menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia yang bertujuan menghambat kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis dalam mata uang utama. AS telah menjatuhkan sanksi terhadap bank-bank Rusia dan perusahaan milik negara," kata Ibrahim, dalam keterangan tertulis, Jumat sore.

Di sisi lain, investor juga menghitung dampak krisis di Ukraina terhadap kebijakan moneter bank sentral. Beberapa pejabat dari Bank Sentral Eropa, bahkan mereka yang dianggap hawkish, mengatakan situasi di Ukraina dapat menyebabkan bank sentral menunda dimulainya pengurangan aset.

Namun, kenaikan suku bunga The Fed atau Bank Sentral AS tidak akan mengalami perlambatan akibat konflik Rusia dan Ukraina tersebut.

3. Proyeksi pergerakan rupiah esok hari

Atas dasar faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan pergerakan rupiah yang bakal ditutup melemah pada perdagangan esok hari.

"Sementara pada perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp14.340 -- Rp14.410," ujar Ibrahim.

Baca Juga: China Siapkan Penerbangan untuk Evakuasi Warganya dari Ukraina

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya