Berpolemik, Lutfi Kembali Tegaskan Gak Impor Beras selama Panen Raya

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi secara tegas mengatakan tidak akan ada impor beras dalam waktu dekat ini.
Hal tersebut disampaikan Lutfi di depan Komisi IV DPR RI selepas rapat membahas ratifikasi terhadap Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Persetujuan Kemitraan Ekonomi Kreatif antara Indonesia dengan Negara-Negara EFTA, Senin (22/3/2021).
"Saya sekali lagi utarakan bahwa tidak ada beras impor ketika panen raya, ini pasti, tidak ada impor beras selagi panen raya. Jadi saya ingin supaya menenangkan hari ini," tegas Lutfi dengan nada meninggi di hadapan anggota dewan.
Baca Juga: Daftar Kontroversi Mendag di Era Jokowi
1. Turunnya harga gabah bukan salah Bulog dan Kementan
Dalam kesempatan yang sama, Lutfi juga memastikan bahwa turunnya harga gabah saat ini bukan salah Perum Bulog atau Kementerian Pertanian (Kementan). Kementan bahkan dinilai Lutfi sukses lantaran hasil panen tahun ini sedikit lebih baik dari tahun lalu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Pada hari ini harga gabah petani ini turun bukan salah siapa-siapa, bukan salah Bulog, bukan salah Kementan," katanya.
2. Penyebab turunnya harga gabah petani
Editor’s picks
Lutfi pun kemudian menjabarkan penyebab turunnya harga gabah di tingkat petani. Turunnya harga gabah dikatakan Lutfi terjadi bukan karena adanya wacana impor beras yang diapungkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
"Pemasalahannya hari ini curah hujan tinggi yang menyebabkan gabah petani tidak bisa dijual ke Bulog karena basah dan pengering di tingkat petani itu nggak ada," ujar dia.
Permasalahan itu membuat harga gabah dipotong karena harus segera masuk tahap penggilingan karena jika tidak, gabah tersebut akan busuk.
3. Penyerapan gabah di Bulog jadi kurang baik
Hal tersebut kemudian menimbulkan masalah di Bulog. Menurut Lutfi, pengadaan untuk gabah petani di Bulog saat ini masih jauh dari angka cukup dan itu yang menjadi salah satu ketakutannya.
"Yang jadi permasalahan berikutnya, Bulog minggu lalu hari Rabu atau Kamis, pengadaan untuk gabah petani hanya 85 ribu mestinya mendekati 500 ribu. Jadi penyerapan itu tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan stok Buloh pada saat yang paling rendah sepanjang sejarah," jelas Lutfi.
Baca Juga: Buwas Mengaku Disuruh Impor Beras oleh Airlangga dan Lutfi