Cerita Ismail, Mitra Gojek yang Ngojek Pakai Motor Listrik

Ismail senang bisa ngojek pakai motor listrik

Jakarta, IDN Times - Kehadiran motor listrik dalam ekosistem kendaraan hemat energi di Indonesia mulai digeber pemerintah. Hal ini terbukti lewat uji coba motor listrik yang dilakukan lewat sinergi antara Pertamina, Electrum, Gogoro, dan Gesits di Jakarta beberapa waktu lalu.

Gojek menjadi perusahaan yang bakal meramaikan kehadiran motor listrik di Indonesia. CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan, ada ratusan motor listrik yang sudah mengaspal di jalanan Jakarta dalam uji coba tersebut. Kevin pun menyampaikan rencananya untuk meluncurkan ribuan motor listrik Gojek di Tanah Air pada tahun ini.

Ismail (41), mitra pengendara Gojek asal Pondok Kopi, Jakarta Timur jadi salah satu mitra pengendara yang diberikan kesempatan menjajal motor listrik untuk ngojek sehari-hari.

Kepada IDN Times, Ismail mengaku senang bisa ngojek menggunakan motor listrik. Dia mengaku mendapatkan pengalaman berbeda yang menyenangkan dibandingkan harus ngojek menggunakan motor konvensional.

"Kesan pertama ya canggih banget ini motornya. Sebelum pakai Gesits, saya uji coba juga Gogoro. Dengan teknolagi kendaraan roda dua yang terkoneksi dengan HP driver buat saya itu sesuatu yang sangat baru. Sangat menyenangkan," tutur Ismail, saat diwawancara IDN Times, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Ribuan Motor Listrik Gojek Siap Mengaspal di Tanah Air Tahun Ini

1. Perbedaan ngojek pakai motor listrik dibandingkan motor BBM

Cerita Ismail, Mitra Gojek yang Ngojek Pakai Motor ListrikElectrum dan Gogoro Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Roda Dua di Indonesia (Dok. Istimewa)

Mail, sapaan karibnya, pun menyampaikan sejumlah perbedaan yang dirasakannya ketika mengendarai motor listrik. Dia menceritakan perbedaan yang dirasakannya mulai dari kenyamanan berkendara hingga ke kondisi keuangan alias pengeluarannya setiap hari.

"Getaran dan bising yang sebelumnya paling saya rasakan, tidak saya temui lagi selama menggunakan kendaraan listrik. Capeknya juga agak berbeda dibanding memakai motor bensin. Pengeluaran, saya bisa menghemat setelah menggunakan motor listrik," ucap dia.

Baca Juga: Gojek Mulai Uji Coba Motor Listrik 

2. Penghematan yang diperoleh ketika menggunakan motor listrik

Cerita Ismail, Mitra Gojek yang Ngojek Pakai Motor ListrikPertamina, bersama Gojek, Electrum, Gesits, Gogoro dan Indonesia Battery Corporation (IBC) kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik. (Dok. Pertamina).

Perihal penghematan, Mail menjelaskan dirinya bisa mengurangi pengeluaran per hari hingga Rp15 ribu dari uang bensin.

Ketika menggunakan motor konvensional atau berbahan bakar bensin, khususnya Pertamax, Mail perlu mengeluarkan uang sebesar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu setiap harinya.

"Motor listrik saya cukup bayar sewa Rp30 ribu per hari, sudah gratis swap baterai dan biaya perawatan berkala. Sehari saya bisa menghemat Rp15 ribu. Belum lagi biaya bulanan untuk dua kali ganti oli dan perawatan kalau menggunakan motor bensin. Dengan motor listrik, saya tidak memerlukan itu semua," ucap Mail.

Baca Juga: Indonesia Tawarkan Motor Listrik ke Sri Lanka

3. Jokowi targetkan dua juta kendaraan listrik beroperasi di Indonesia pada 2025

Cerita Ismail, Mitra Gojek yang Ngojek Pakai Motor ListrikPresiden Jokowi hadiri Peluncuran Ekosistem Kendaraan Listrik pada Selasa (22/2/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menargetkan, sebanyak 2 juta kendaraan listrik akan beroperasi di Indonesia pada 2025 mendatang. Jokowi berharap Indonesia bisa merajai produsen kendaraan listrik.

"Kita targetkan nanti di 2025, dua juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat kita Indonesia dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," kata Jokowi saat menghadiri peluncuran ekosistem kendaraan listrik, di Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Jokowi menuturkan, Indonesia saat ini serius untuk masuk ke energi baru terbarukan, salah satunya penggunaan kendaraan listrik. Maka dari itu, ia mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang sudah masuk ke ekosistem kendaraan listrik.

"Oleh sebab itu, saya sangat menghargai keberanian perusahaan-perusahaan yang tadi saya sebut para CEO-nya masuk dari hulu sampai hilir untuk memulai membangun ekosistem kendaraan listrik," ucap Jokowi.

"Kita harapkan sesuai dengan target kita nanti di 2020 untuk emisi karbon berada di angka 29 persen. Kemudian 2060 kita akan masuk ke emisi nol net zero carbon," lanjut dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya