Disentil Jokowi soal Efisiensi, Begini Jawaban PLN

PLN telah melakukan efisiensi hingga Rp10 triliun lebih

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) mengganggap sindiran dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo terkait efisiensi sebagai sebuah pecutan yang baik untuk kinerja mereka.

Vice President Komunikasi Korporat PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan, apa yang disampaikan oleh Jokowi merupakan arahan baik untuk PLN.

"Tidak kali ini saja Bapak Presiden memberikan arahan seperti itu, PLN dengan berbagai upaya kami menerjemahkan yaitu dengan melakukan transformasi selama dua tahun terakhir," ujar dia kepada IDN Times, Kamis (23/6/2022).

Adi menambahkan, pernyataan Jokowi tersebut menjadi pendorong bagi PLN untuk semakin memperbaiki kinerja mereka termasuk efisiensi.

Baca Juga: Sentil PLN dan Pertamina, Jokowi: Kelihatan Banget cuma Ngarep Subsidi

1. PLN telah melakukan efisiensi bisnis hingga Rp10,85 triliun

Disentil Jokowi soal Efisiensi, Begini Jawaban PLNPetugas PLN (Dok.IDNTimes/PLN)

PLN sendiri mengklaim telah melakukan efisiensi proses bisnis hingga Rp10,85 triliun. Efisiensi tersebut dilakukan melalui digitalisasi proses bisnis internal dan pelayanan di dalam tubuh PLN.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, digitalisasi bersama dengan Program Transformasi PLN menjadi pondasi penting yang dilakukan pihaknya di tengah disrupsi teknologi saat ini.

Sejak 21 April 2020, PLN telah meluncurkan program Transformasi PLN dengan salah satu agendanya digitalisasi, guna meningkatkan kinerja perusahaan.

“Sesuai arahan pemerintah, PLN terus melakukan transformasi di segala lini agar perusahaan menjadi lebih trengginas dan efisien. Digitalisasi sebagai bagian dari transformasi PLN kini telah dapat dirasakan manfaatnya, baik dalam hal efisiensi bisnis ataupun untuk memudahkan pelayanan pelanggan,” ujar Darmawan.

Baca Juga: Minta Suntikan PMN Rp10 Triliun, PLN Mau Kebut Akses Listrik ke Desa 

2. Program digitalisasi untuk efisiensi bisnis internal

Disentil Jokowi soal Efisiensi, Begini Jawaban PLNInstalasi listrik PLN. (Dok. PLN)

Darmawan pun menjelaskan beberapa program digitalisasi yang telah menuntun PLN melakukan efisiensi internal.

Pertama, Digital Procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end sehingga proses menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien. Berjalannya pengadaan digital ini disebut telah berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp1,608 triliun.

Kedua, Digitalisasi Pembangkit (Digital Power Plant) untuk proses yang lean dan cost yang efisien. Setidaknya, Digitalisasi Pembangkit telah memberikan peghematan mencapai Rp100,2 miliar.

Ketiga, bergulirnya Digitally Enable Distribution Excellences yang memungkinkan proses pemeliharaan dilakukan dengan efisien dan pengambilan keputusan dengan lebih cepat. Program ini telah memberikan penghematan hingga Rp235,6 miliar.

"Keempat, program Dispatch Optimization yang menjadikan pengaturan sistem kelistrikan andal, berkualitas dan ekonomis. Digitalisasi sistem kelistrikan ini telah memberikan penghematan mencapai Rp8,91 triliun," tutur Darmawan.

3. Jokowi sentil Pertamina dan PLN

Disentil Jokowi soal Efisiensi, Begini Jawaban PLNPresiden Jokowi resmikan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Mobil Listrik, Rabu (16/3/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sebelumnya diberitakan, Jokowi meminta PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) tidak terlalu berharap subsidi dari pemerintah. Hal itu berkaitan dengan krisis energi yang tengah melanda dunia saat ini.

Terkait dengan krisis energi, baik menyangkut, gas, solar, Pertalite, Pertamax, listrik, kedua badan usaha milik negara (BUMN) di sektor energi tersebut jangan sampai terlalu mengharapkan subsidi.

"Utamanya Pertamina, terutama juga PLN, terlalu mengharapkan dan kelihatan sekali hanya mengharapkan subsidinya di Kementerian Keuangan," katanya dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, 20 Juni 2022, dikutip IDN Times, Selasa (21/6/2022).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa semestinya juga ada upaya-upaya efisiensi yang dilakukan oleh PLN dan Pertamina.

"Nah, kalau hanya berharap terus pada subsidi dari Menteri Keuangan tanpa ada usaha efisiensi di PLN, di Pertamina, ini yang dilihat oleh publik, kok enak banget," ujar Jokowi.

Dia mengingatkan agar kedua BUMN energi tersebut dapat melakukan efisiensi, penghematan, serta mencegah kebocoran-kebocoran.

Baca Juga: Anggota DPR Pertanyakan Permintaan PMN Rp10 Triliun dari PLN

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya