Dukung Energi Hijau, PLN Siap Investasi hingga US$500 Miliar

Dana investasi diharapkan berasal dari green financing

Jakarta, IDN Times - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berencana menginvestasikan hingga 500 miliar dolar Amerika Serikat (AS) guna mendukung penerapan energi hijau, dekarbonisasi, dan mencapai target Neutral Carbon 2060.

Investasi yang jika dikonversi ke rupiah menjadi Rp7,14 triliun (kurs Rp14.280) diharapkan bisa datang dari green financing alias pendanaan hijau berbagai lembaga keuangan di dunia.

Oleh karena itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly menyatakan PLN bakal meningkatkan porsi green financing dengan meluncurkan kerangka pembiayaan berkelanjutan.

"Dalam kesempatan yang baik di COP 26 ini, PLN memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder untuk mencapai cita-cita bersama dengan instrumen pinjaman lunak untuk mempercepat pelaksanaan proyek dekarbonisasi. Selain itu, bantuan teknis untuk menetapkan standar proyek yang sesuai agar memenuhi syarat untuk pembiayaan hijau," ujar Sinthya, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (3/11/2021).

Baca Juga: Jokowi: Kita Tinggalkan Energi Fosil dan Beralih ke Energi Terbarukan

1. Opsi instrumen pendanaan hijau yang siap ditangkap PLN

Dukung Energi Hijau, PLN Siap Investasi hingga US$500 MiliarIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sinthya kemudian menambahkan, PLN telah membuka sejumlah opsi guna menangkap peluang pendanaan hijau tersebut. Pertama adalah green bonds atau obligasi hijau yang hasilnya nanti akan secara eksklusif diterapkan untuk membiayai proyek dengan manfaat lingkungan yang jelas.

Kedua adalah social bonds. Pendanaan dari opsi ini akan digunakan PLN untuk membiayai proyek-proyek strategis yang berdampak langsung ke masyarakat dan memitigasi persoalan sosial masyarakat.

Kemudian yang ketiga adalah sustainablity bonds. Pendanaan dari opsi ini bakal digunakan PLN untuk membiayai kembali kombinasi proyek hijau dan sosial.

"PLN juga berkomitmen untuk memanfaatkan pendanaan ini semaksimal mungkin dengan sistem pengawasan berkelanjutan dan juga melakukan pelaporan dana yang diserap secara berkala," ucap Sinthya.

Baca Juga: Pertamina Targetkan Portofolio Energi Hijau 17 Persen pada 2030

2. Pendanaan hijau bukan yang pertama bagi PLN

Dukung Energi Hijau, PLN Siap Investasi hingga US$500 MiliarIlustrasi pembangkit listrik tenaga air. IDN Times/Dhana Kencana

Di sisi lain, opsi pendanaan hijau tersebut bukanlah yang pertama kali dilakukan PLN. Pada 23 Desember 2020, PLN tercatat telah menerbitkan green loan senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp7,14 miliar.

Pendanaan tersebut digunakan PLN untuk membiayai penyelesaian dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

"Ini semua kami kerjakan meski dalam kondisi pandemi Covid-19 sebagai bukti komitmen kami," kata Sinthya.

3. Penerbitan green loan dijamin Bank Dunia

Dukung Energi Hijau, PLN Siap Investasi hingga US$500 MiliarInstalasi listrik PLN. (Dok. PLN)

Sinthya pun melanjutkan, penerbitan green loan tersebut telah dijamin oleh Multilateral Investment Gurantee Agency (MIGA) atau badan asuransi risiko swasta dari Bank Dunia.

Sebanyak 95 persen dari pendanaan hijau tersebut mendapatkan jaminan dari MIGA Bank Dunia dan bakal berlangsung selama lima tahun ke depan.

"Bank Dunia mendukung PLN melalui program yang berjudul Non-Honouring of Financial Obligation oleh Badan Usaha Milik Negara (NHFO-BUMN)," ujar Sinthya.

Baca Juga: Buka di Jakarta, Bank Investasi Eropa Dukung RI Beralih Energi Hijau

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya