Erick Thohir: Rights Issue Jadi Cara BUMN Gak Bergantung ke Utang

Rights issue sukses dilakukan oleh BRIS dan SMGR

Jakarta, IDN Times - Upaya beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada akhir 2022 dalam mempertebal permodalan melalui penawaran umum saham secara terbatas atau rights issue sukses menyerap minat investor secara maksimal.

Hal tersebut terbukti lewat rights issue yang dilakukan dua BUMN baru-baru ini, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan, aksi korporasi dalam bentuk rights issue jadi cara bagi BUMN untuk menjaga permodalannya agar tidak terus bergantung pada utang. Strategi tersebut dinilai Erick penting guna mendorong potensi perluasan bisnis BUMN pada masa mendatang.

"Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujar Erick dalam keterangan resminya, Jumat (30/12/2022).

Baca Juga: Isi Omnibus Law Erick Thohir: Atur Bonus hingga Blacklist Bos BUMN

1. BUMN jadi makin sehat

Erick Thohir: Rights Issue Jadi Cara BUMN Gak Bergantung ke UtangMenteri BUMN, Erick Thohir hadiri Kamoro Art Exhibition and Sale 2021 pada Kamis (28/10/2021). (IDN Times/Rindi Salsabilla)

Sementara itu, bauran pengelolaan keuangan BUMN itu telah membawa perusahaan pelat merah tersebut semakin sehat secara keseluruhan.

Secara umum, Erick telah menurunkan beban utang BUMN dari 38 persen menjadi 34 persen sehingga rata-rata BUMN kini memiliki postur keuangan 60 persen dari modal dan sisanya dari utang. Padahal biasanya, perusahaan lain dikelola dengan kompsisi 70 persen utang dan 30 persen modal.

“Kita sudah membuktikan bagaimana profitabilitas BUMN dari Rp124,7 triliun tahun lalu naik menjadi Rp155 triliun padahal baru sembilan bulan pertama tahun 2022. Kontribusi kita melalui dividen juga naik pada saat COVID-19, lebih tinggi Rp68 triliun menjadi Rp1.198 triliun dibanding tiga tahun sebelumnya Rp1.130 triliun," tutur mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Baca Juga: Garuda Indonesia Mau Right Issue, Catat Waktunya!

2. Izin right issue diberikan dengan pertimbangan

Erick Thohir: Rights Issue Jadi Cara BUMN Gak Bergantung ke UtangLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Kendati begitu, Erick menegaskan bahwa pihaknya tidak sembarangan memberikan lampu hijau bagi BUMN yang ingin melakukan rights issue. Izin penambahan modal melalui rights issue ditujukan buat BUMN dengan industri yang punya prospek dan potensi baik di masa depan.

"Untuk memperluas bisnis, berarti permodalan harus kuat, dan bisnis serta masa depan harus bagus. Jangan hanya tambah-tambah modal, tetapi sunset industry. Perkuat modal karena memang ada investasi baru yang menjanjikan dan bukan hanya membuat proyek," beber Erick.

3. Rights issue BRIS alami kelebihan pemesanan 1,4 kali

Erick Thohir: Rights Issue Jadi Cara BUMN Gak Bergantung ke UtangBSI Mobile (bankbsi.co.id)

Pada 26 Desember 2022, rights issue Bank Syariah Indonesia atau BSI mengalami oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 1,4 kali. Hal tersebut jadi cerminan bahwa investor, baik dari dalam maupun luar negeri semakin percaya terhadap kinerja bank dengan kode emiten BRIS tersebut.

“Alhamdulillah, rights issue yang kami lakukan berjalan lancar dan penyerapan saham oleh investor institusi baik domestik maupun asing serta publik sangat baik, di mana terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed atas saham yang diterbitkan sebanyak 1,4 kali pada saat penawaran," ujar Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.

Pada rights issue ini, Bank Mandiri selaku pemilik 50,83 persen saham BRIS melaksanakan seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang memiliki 24,85 persen saham BRIS telah melaksanakan sebagian HMETD atau 500 juta saham.

“Proses rights issue ini menuju tahap akhir dan harapannya dapat memperkuat struktur permodalan dengan tingkat CAR sekitar 20 persenan sehingga selain setingkat dengan rata-rata industri perbankan, juga dapat menopang pertumbuhan pembiayaan dan layanan keuangan syariah yang semakin tumbuh pesat. Dengan demikian, Insya Allah kami akan terus melakukan ekspansi bisnis dengan masif untuk merealisasikan aspirasi besar BSI di masa depan,” lanjut Hery.

Seperti diketahui, pada pelaksanaan rights issue ini jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 saham baru Seri B atau sebesar 10,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Harga pelaksanaan rights issue Rp1.000 untuk setiap lembar saham sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PMHMETD I ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp5 triliun.

4. Right Issue SMGR

Erick Thohir: Rights Issue Jadi Cara BUMN Gak Bergantung ke UtangLogo Semen Indonesia (ekatamagroup.com)

Sementara pada 28 Desember 2022, Semen Indonesia atau SIG berhasil melaksanakan Right Issue dengan total pemesanan mencapai 96,9 persen dari keseluruhan transaksi.

Aksi korporasi ini menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan SIG untuk mendukung kinerja perusahaan terutama untuk program-program ESG dan pengembangan bisnis.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, penyerapan right issue untuk porsi publik yang mencapai 93,68 persen hingga periode terakhir transaksi menunjukkan tingginya minat dan partisipasi pemegang saham publik dan tingkat kepercayaan pemegang saham terhadap SIG.

SIG, sambung Vita, menjalankan inisiatif-inisiatif strategis yang telah dilakukan sehingga dapat mencatatkan kinerja positif berdasarkan laporan keuangan perusahaan per September 2022.

“Kesuksesan rights issue ini menjadi motivasi bagi SIG untuk terus tumbuh di tengah kondisi industri semen yang kompetitif. SIG akan selalu berupaya mencatatkan kinerja positif sebagai bentuk tanggung jawab serta komitmen Perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” papar Vita.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya