Harga Emas Dunia Menguat di Tengah Menurunnya Inflasi AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Harga emas dunia mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Rabu (15/11/2023). Kenaikan ini melanjutkan tren peningkatan harga emas sejak penutupan perdagangan Selasa (14/11/2023).
Pada penutupan pasar spot kemarin, harga emas melonjak sebanyak 0,86 persen, mencapai posisi 1.962,67 dolar Amerika Serikat (AS) per troy ons
Sementara pembukaan perdagangan hari ini, harga emas di pasar spot menunjukkan kenaikan sebesar 0,01 persen dengan posisi mencapai 1.962,79 dolar AS per troy ons.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp8.000 Jadi Rp1,097 Juta per Gram
1. Kenaikan harga emas dipicu inflasi konsumen AS
Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer menyebutkan, pemicu kenaikan harga emas adalah data inflasi konsumen AS pada Oktober 2023.
Inflasi AS melandai ke 3,2 persen year on year (yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya atau September, yakni 3,7 persen yoy.
Angka tersebut bahkan di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 3,3 persen. Hal ini menjadi sorotan utama yang memicu optimisme di pasar emas.
“Berita inflasi AS yang dirilis kemarin menjadi pemicu utama penguatan emas. Dalam situasi di mana inflasi AS melandai, pergerakan emas cenderung menguat, sementara nilai dolar AS cenderung melemah. Selain itu, bahwa kondisi ini akan berlanjut, dan hari ini dapat menjadi sambungan dari tren penguatan yang telah terlihat,” ucap Fischer dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times.
2. Dorongan positif lain buat perkembangan harga emas
Fischer pun kemudian menyebutkan "Shutdown Government AS" sebagai faktor lain yang bisa memengaruhi perkembangan harga emas. Shutdown Government AS yang kini tengah jadi perhatian merupakan situasi ketika kongres di Negeri Paman Sam gagal menyepakati anggaran untuk operasional pemerintahan.
Fischer meyakini, dampak dari ketidakpastian ini akan terus mendorong pergerakan emas ke arah positif.
"Ketidakpastian politik dan ekonomi yang terkait dengan situasi ini cenderung membuat investor mencari perlindungan dalam aset yang dianggap aman, seperti emas," katanya.
Selain itu, Fischer juga menyoroti pengaruh konflik di Timur Tengah dan faktor-faktor geopolitik lainnya. Ketegangan di kawasan tersebut secara historis telah mendorong kenaikan harga emas. Fischer pun memprediksi bahwa hal tersebut bakal terus memberikan dorongan positif bagi logam mulia.
3. Harga emas bakal terus naik signifikan
Secara keseluruhan, Fischer melihat perubahan tren yang signifikan dalam pergerakan emas (XAUUSD) dan meyakini bahwa investor dapat memanfaatkan kondisi ini.
Menurut dia, investor yang cermat dapat melihat peluang untuk beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan dan potensi keuntungan di tengah ketidakpastian pasar global.
"Dengan kondisi ini, prospek kenaikan harga emas secara signifikan menjadi semakin mungkin terjadi dalam beberapa hari mendatang," ujar Fischer.