Hary Tanoe Sekeluarga Gagal Melenggang ke DPR dan Tak Lagi Orang Terkaya

Perindo juga tidak berada dalam koalisi pemenang Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Perindo, partai yang didirikan oleh konglomerat media, Hary Tanoesoedibjo kemungkinan kembali gagal melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024. Hal itu lantaran Perindo tidak mampu mencapai ambang batas yang dibutuhkan untuk bisa berada di Gedung MPR/DPR Jakarta.

Sebagaimana diketahui, di dalam Undang Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 414 ayat 1 disebutkan bahwa ambang batas parlemen atau parliamentary threshold ditetapkan paling rendah 4 persen dari jumlah suara sah secara nasional.

Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei hingga 17 Februari 2024, perolehan suara Perindo dalam Pemilu 2024 masih kurang dari ambang batas, yakni antara 1,2 persen-1,5 persen. Adapun data masuk rata-rata dalam quick count tersebut telah mencapai 95 persen dan bahkan ada yang hampir 100 persen.

1. Perindo tidak berada dalam koalisi pemenang Pemilu 2024

Hary Tanoe Sekeluarga Gagal Melenggang ke DPR dan Tak Lagi Orang TerkayaKetum Perindo Hary Tanoesoedibjo saat menemani capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat menghadiri deklarasi dukungan dari para pedagang mie dan bakso di GOR Satria Semarang. (IDN Times/Dok Tim Media Ganjar)

Dalam Pemilu 2024, Perindo tidak bergabung dalam koalisi yang mengusung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dari hasil quick count, perolehan suara Prabowo-Gibran berhasil unggul dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta diprediksi menjadi pemenang dalam Pemilu 2024.

Perindo sendiri berada dalam barisan yang mengusung capres dan cawapres Ganjar-Mahfud. Pasangan Ganjar-Mahfud sendiri sejauh ini hanya berhasil memperoleh suara maksimal 20 persen berdasarkan hasil quick count.

Perindo pun mengalami dobel kekalahan dalam pemilu kali ini. Selain gagal ke Senayan, capres dan cawapres yang diusung mereka juga tidak mampu berbicara banyak dalam Pemilu 2024.

Hal tersebut berbeda 180 derajat ketika Perindo mengikuti Pemilu 2019. Kala itu, Perindo memang tidak berhasil ke Senayan, tetapi capres dan cawapres yang didukungnya yakni Joko "Jokowi" Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangi Pemilu 2019.

Selain itu, dalam Pemilu 2019, Perindo berhasil meraih 29 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan 379 DPRD kabupaten/kota.

Kemudian, raihan suara 3.738.320 secara nasional, menandakan Perindo merupakan parpol yang paling tinggi di antara tujuh partai politik non ambang batas DPR lainnya. Hal ini tentu menjadi modal dasar terkuat dan terpenting bagi Perindo untuk mengepakkan sayapnya di Pemilu 2024.

Baca Juga: Perindo Beberkan Modal Ganjar untuk Bisa Lanjutkan Program Jokowi

2. Kiprah Perindo dalam Pemilu 2024

Hary Tanoe Sekeluarga Gagal Melenggang ke DPR dan Tak Lagi Orang TerkayaPelantikan pengurus DPW dan DPD Perindo se-NTB di Mataram, Sabtu (18/3/2023) dihadiri Gubernur NTB Zulkieflimansyah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pada Pemilu 2024, Hary Tanoe beserta istri dan lima anaknya mencoba peruntungan dengan maju sebagai calon legislatif (caleg) dari Perindo.

Hary Tanoe bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) Banten III. Kemudian sang istir, Liliana Tanoesoedibjo maju di Dapil DKI Jakarta II.

Sementara itu, anak sulung Hary dan Liliana, yakni Angela maju di Dapil Jatim I. Lalu, adik dari Angela, Valencia bertanding di Dapil Jakarta III dan Jessica si anak ketiga mencalonkan diri di Dapil NTT II.

Anak keempat dan bungsu Hary-Liliana, Clarissa serta Warren secara berurutan ikut bertanding menjadi caleg di Dapil Jawa Barat I dan Dapil Jawa Tengah I. Adapun dari seluruh keluarga Hary Tano, hanya Jessica dan Warren yang gagal meraih suara tertinggi dari Perindo di dapilnya masing-masing.

Baca Juga: Hary Tanoe Yakin Mahfud Bisa Gaet Suara NU di Pilpres 2024

3. Hary Tanoe keluar dari daftar orang terkaya di Indonesia

Hary Tanoe Sekeluarga Gagal Melenggang ke DPR dan Tak Lagi Orang TerkayaKetua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Di sisi lain, Hary Tanoe juga telah keluar dari daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes yang dirilis pada Desember 2023. Padahal pada 2022 lalu, Hary Tanoe ada di peringkat 39 orang terkaya se-RI dengan kekayaan 1,09 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam daftar orang terkaya Indonesia versi terbaru Forbes, peringkat 50 diisi oleh Sabana Prawirawidjaja dan keluarga dengan kekayaan 940 juta dolar AS atau lebih rendah dengan kekayaan miliki Hary Tanoe pada 2022.

Sementara itu, Angela si anak sulung Hary Tanoe yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki harta sebesar Rp347,75 miliar. Angka tersebut dilaporkan Angela dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) 2022.

Dalam LHKPN 2022, harta Angela terdiri atas dua tanah dan bangunan di Jakarta Pusat senilai Rp196,32 miliar. Selain itu, harta lain yang dilaporkan Angela berupa kendaraan atau alat transportasi Land Rover Range Rover 2014 dan Lexus LX 570 2013 senilai Rp3,4 miliar.

Angela pun turut melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp40,43 miliar, surat berharga Rp80,99 miliar, dan kas setara kas Rp26,61 miliar. Angela tercatat tidak memiliki utang yang dilaporkan dalam LHKPN 2022.

4. Profil Perindo

Hary Tanoe Sekeluarga Gagal Melenggang ke DPR dan Tak Lagi Orang TerkayaPartai Perindo (Persatuan Indonesia) (partaiperindo.com)

Partai Perindo yang merupakan kependekan dari Persatuan Indonesia sedari awal hadir dengan tujuan ingin mempercepat kesejahteraan dan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Partai besutan Hary Tanoesoedibjo ini mulanya adalah sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang kemudian beralih menjadi partai politik (parpol).

Konglomerat media tersebut mendeklarasikan Perindo pada 7 Februari 2015 sebagai parpol baru di tengah era modern Indonesia. Kendati, hari ulang tahun Perindo ditetapkan pada 7 November 2014.

Mengutip laman resmi Perindo, partaiperindo.com, parpol ini mengaku lahir dari semangat untuk mengembalikan cita-cita kemerdekaan. Perindo berjanji membangun Indonesia menjadi negara bersatu, berdaulat, adil dan makmur berlandaskan Pancasila.

Sebab, menurut Perindo, Indonesia belum mapan 100 persen dari segi ekonomi maupun pendidikan, meski sudah dinyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945. Karena itu, Perindo bertekad memiliki kader yang cukup di lembaga legislatif dan eksekutif untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

Hary Tanoe selaku ketua umum (ketum) Perindo, melalui partai ini terus berusaha mempercepat digitalisasi untuk membuka kesejahteraan publik, seperti memberi perlindungan menyeluruh bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

UMKM tersebut dari gelombang pasar bebas dunia. Bahkan, ia berharap dapat membuka akses pendidikan yang merata dengan kualitas tinggi di berbagai lapisan masyarakat.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya