Impor Nyaris Sejuta Ton per Tahun, PKT Mau Bangun Pabrik Soda Ash

PKT siap memenuhi 30 persen kebutuhan soda ash domestik

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berencana membangun pabrik baru di Bontang, Kalimantan Timur guna memproduksi soda ash. Rencana tersebut tidak terlepas dari masih besarnya porsi impor untuk memenuhi kebutuhan soda ash di dalam negeri.

Pada 2022, impor soda ash untuk kebutuhan domestik mencapai 916.828 metrik ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 1,2 juta metrik ton per tahun di 2030.

“Sebagai salah satu upaya PKT dalam menerapkan ekonomi sirkular, kami memanfaatkan produk sampingan CO2 yang dihasilkan dari pabrik amoniak existing untuk menghasilkan produk hilir yang memberikan nilai tambah. Produksi soda ash akan menggunakan bahan baku CO2 hasil emisi pabrik, juga amoniak sebagai by product pembuatan urea. Harapan kami, dengan kapabilitas yang ada, PKT akan memenuhi kebutuhan soda ash domestik dan mengurangi ketergantungan impor," ucap Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi dalam pernyataan resminya kepada IDN Times, Jumat (12/5/2023).

Adapun pada tahap awalnya, Rahmad mengaku pihaknya siap memenuhi hingga 30 persen kebutuhan nasional atau mencapai 300 ribu metrik ton per tahun.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Pastikan Stok Pupuk untuk Petani Aman

1. Target pasar distribusi soda ash PKT

Impor Nyaris Sejuta Ton per Tahun, PKT Mau Bangun Pabrik Soda AshPabrik Pupuk Kaltim (dok. Pupuk Kaltim)

Sementara itu, dari segi target pasar, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara akan menjadi sasaran utama distribusi soda ash produksi PKT. Hal itu lantaran kebutuhan soda ash di wilayah-wilayah tersebut cukup tinggi.

"Kebutuhan soda ash di wilayah ini diperkirakan mencapai hingga 789 ton per tahun untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaca, keramik, detergen dan lain-lain," ujar Rahmad.

Baca Juga: Harga Pupuk Turun Tahun Ini? Begini Proyeksi Bos Pupuk Kaltim

2. Beban emisi CO2 PKT berkurang

Impor Nyaris Sejuta Ton per Tahun, PKT Mau Bangun Pabrik Soda AshKaryawan di PT Pupuk Kalimantan Timur sedang bekerja di laboratorium (pupukkaltim.com)

Dengan dibangunnya pabrik soda ash ini, beban emisi CO2 PKT pun akan berkurang. Selain itu, bebas emisi CO2 tersebut juga akan dimanfaatkan menjadi bahan yang lebih bermanfaat bagi industri dan kebutuhan harian masyarakat dengan menerapkan praktik ekonomi sirkular.

Rahmar menerangkan, pabrik soda ash milik PKT pun nantinya berpotensi untuk menyerap lebih lanjut ekses CO2 sekitar 170.000 ton per tahun yang tidak berasal dari pembakaran (combustion) bahan bakar fosil, sesuai dengan prinsip Greenhouse Gas Emission (GGE). 

“Rencana ini (pabrik soda ash) juga sejalan dengan target perusahaan menuju net zero emission di tahun 2060, dengan pengolahan emisi dan ekses produksi dari pabrik dan menjadikannya sebagai komoditas baru bernilai tambah. Kami berharap inovasi ini dapat membantu PKT untuk semakin memimpin upaya transformasi industri petrokimia menjadi industri yang lebih hijau,”  beber Rahmad.

Baca Juga: Sejak Awal 2023, Pupuk Indonesia Salurkan 1,5 Juta Ton Pupuk Subsidi

3. Kebutuhan masyarakat terhadap soda ash

Impor Nyaris Sejuta Ton per Tahun, PKT Mau Bangun Pabrik Soda Ashilustrasi soda kue atau baking soda (pixabay.com/NatureFriend)

Besarnya kebutuhan soda ash di Indonesia bukannya tanpa alasan. Masyarakat banyak membutuhkan soda ash dalam kehidupan sehari-hari.

"Tak banyak yang mengetahui bahwa soda ash merupakan senyawa hasil industri petrokimia yang digunakan baik untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga," kata Rahmad.

Sebagai contoh, sambung dia, soda ash digunakan untuk bahan baku pembuatan kaca, keramik, tekstil, kertas, hingga aki. Sementara itu, untuk kegunaan rumah tangga, soda ash sering digunakan untuk pembuatan sabun dan detergen. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya