Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN Tembus 9,5 Juta Ton

Kebutuhan baja terus bertambah seiring pembangunan IKN

Jakarta, IDN Times - Kebutuhan baja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diproyeksikan bakal mencapai jutaan ton hingga rampung. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Purwono Widodo.

Purwono mengatakan, Krakatau Steel saat ini memiliki tanggung jawab untuk menyuplai kebutuhan baja bagi pembangunan di IKN.

"IKN itu kalau sampai tahap 5, tahap 5 itu tahun 2035 atau sampai selesai itu butuh bajanya sekitar 9,5 juta ton," ucap Purwono di Kantor Kadin, Jakarta, Senin (6/11/2023).

1. Krakatau Steel pasok 500 ribu ton baja di tahap awal pembangunan IKN

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN Tembus 9,5 Juta TonSejumlah bahan kontruksi berada di lokasi segmen tiga di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/2/2022). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Purwono menambahkan, Krakatau Steel akan memasok ratusan ribu ton baja untuk pembangunan tahap awal IKN.

"Ya kira-kira kalau itu 5 tahap ya dibagi 5 lah. Jadi per tahunnya itu untuk tahap awal itu mungkin 500-700 ribu ton," kata dia.

Setelah itu, sambung Purwono, pasokan baja dari Krakatau Steel untuk pembangunan IKN bisa sampai di atas satu juta ton per tahunnya.

Baca Juga: Groundbreaking Kantor di IKN, BPJAMSOSTEK Jamin Perluas Layanan di IKN

2. Kebutuhan baja terus meningkat

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN Tembus 9,5 Juta TonWakil Presiden RI Ma’ruf Amin (Dok.Setwapres)

Sebelumnya, Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menyatakan kebutuhan besi baja terus meningkat seiring masifnya pembangunan di Indonesia, termasuk IKN.

Oleh karena itu, industri baja berperan vital dalam menyokong pertumbuhan sebuah negara.

“Industri baja esensial bagi pengembangan banyak industri penting lainnya, seperti energi, konstruksi, otomotif dan transportasi, serta infrastruktur,” kata Ma'ruf dikutip dari situs resmi Wapres.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pada 2050 nanti penggunaan baja nasional dan global diperkirakan meningkat sekitar 20 persen untuk memenuhi kebutuhan populasi dunia yang juga bertambah banyak.

“Kebutuhan baja nasional juga diperkirakan akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sama dengan kebutuhan baja di tingkat global yang terus meningkat,” ujar Ma'ruf.

3. Impor bukan solusi

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN Tembus 9,5 Juta Tonilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara di Indonesia, industri baja adalah pendukung utama pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pembangunan strategis yang meliputi pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, pembangkit listrik, kilang minyak, dan termasuk proyek pembangunan IKN.

“Dalam lima tahun terakhir kebutuhan baja nasional terus meningkat hingga lebih dari 40 persen,” kata Ma'ruf.

Dengan demikian, mantan Ketua MUI tersebut pun meminta agar kapasitas produksi baja dalam negeri harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Jangan sampai kebutuhan yang besar ini dipenuhi dari impor," ucap Ma'ruf.

Baca Juga: Mahfud Temui Wapres Maruf, Minta Restu Jadi Cawapres

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya