Luhut: Oktober Mungkin COVID-19 Akan Lebih Terkendali

Kasus menurun, tetapi masyarakat diminta jangan jemawa

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis dalam waktu kurang dari dua bulan lagi pandemik COVID-19 di Indonesia akan bisa lebih terkendali.

"Oktober ini saya melihatnya lebih awal, bisa lebih terkendali COVID-19 ini. Bukan 100 persen hilang ya, tapi lebih terkendali," kata Luhut, saat menghadiri Rakerkonas Apindo 2021 secara virtual, Selasa (24/8/2021).

1. Disiplin jadi kunci untuk menekan angka penularan COVID-19

Luhut: Oktober Mungkin COVID-19 Akan Lebih TerkendaliPenumpang memakai masker dan pelindung wajah (Face Shield)�di Kereta Api (KA) Ranggajati relasi Cirebon-Jember saat transit di Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/6).(ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Hal itu bisa terjadi asalkan masyarakat disiplin menjalankan berbagai hal seperti penerapan aplikasi PeduliLindungi untuk mempermudah tracing, vaksinasi massal tetap berjalan, dan protokol kesehatan (prokes) dijalankan dengan ketat.

"At the end kalau nggak disiplin akan ada korban lagi dan kita akan tutup lagi. Itu kan costly, makanya jangan main-main soal disiplin ini," ujar Luhut.

Luhut menambahkan, dengan disiplin melakukan berbagai pencegahan, masyarakat diharapkan jadi lebih terlindungi dari penularan COVID-19.

"Nggak bisa dibohongi karena virus ini menyerang siapa saja, tetapi virus ini bukan aib. Saya punya anak, punya cucu, menantu kena semua, ya mau gimana lagi," tutur dia.

Baca Juga: Luhut: Saya Lansia, Akhir Tahun Nanti Suntik Vaksin Ketiga

2. Kasus penularan mulai menurun, tapi jangan jemawa

Luhut: Oktober Mungkin COVID-19 Akan Lebih TerkendaliSuasana Jakarta sekitar MH Thamrin saat PPKM Darurat pada Minggu (4/7/2021). (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Berkaitan dengan hal tersebut, Luhut kembali menyampaikan bahwa sampai kemarin, angka penularan COVID-19 di dalam negeri telah menunjukkan adanya tren penurunan.

Hal itu berimbas pada penurunan level bagi beberapa wilayah aglomerasi, meskipun kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali masih dilakukan hingga 30 Agustus mendatang.

Namun, Luhut menegaskan bahwa kondisi dan situasi tersebut sebaiknya tidak membuai masyarakat untuk mulai jemawa dan terlalu percaya diri dapat terhindar dari COVID-19.

"Kasus konfirmasi harian Jawa dan Bali turun signifikan, tapi kita harus tetap super hari-hati dan jangan jemawa. Banyak negara lain mengatakan mampu mengendalikan, tapi toh kena lagi," katanya.

3. Beberapa wilayah turun level

Luhut: Oktober Mungkin COVID-19 Akan Lebih TerkendaliPresiden Joko Widodo memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus mendatang (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sebelumnya diberitakan bahwa Luhut memastikan, PPKM khusus daerah-daerah aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya dan D.I YogYakarta akan turun ke level 3 dalam beberapa waktu ke depan.

"Dari data yang kami miliki (daerah-daerah tersebut) akan segera masuk level 3 beberapa waktu ke depan dengan perbaikan terus menerus," kata Luhut dalama konferensi pers, Senin (23/8/2021).

Ia mengatakan, penurunan level PPKM daerah-daerah tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan kesembuhan lebih cepat dan menekan laju kematian.

"Lalu dibawa dari isoman ke isolasi terpusat dan ini salah satu kunci menenkan angka kematian," kata Luhut.

Baca Juga: Ini Daftar 51 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali yang Masuk PPKM Level  4

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya