Mentan Sebut Banyak Negara Tahan Ekspor untuk Stabilisasi Pangan

Indonesia harus jaga ketahanan pangan sendiri

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengungkapkan masalah pangan yang terjadi di dunia saat ini. Salah satu masalah tersebut adalah keengganan negara lain mengekspor bahan pangan yang dimiliki ke negara lain.

Hal itu dilakukan agar negara yang bersangkutan tetap bisa menjaga pasokan pangannya dan mencegah terjadinya krisis.

"Sekarang banyak negara yang menahan bantuan atau ekspornya seperti India karena menjaga stabilitas pangan negaranya," ucap Amran dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu (29/10/2023).

1. Indonesia juga mesti bisa menjaga ketahanan pangan di dalam negeri

Mentan Sebut Banyak Negara Tahan Ekspor untuk Stabilisasi PanganAndi Amran Sulaiman dilantik sebagai Menteri Pertanian (Mentan). Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/10/2023). (IDN Times/M Ilman Na'fian)

Di sisi lain, Indonesia disebut Amran juga mesti bisa menjaga ketahanan pangannya. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis lain sebagai dampak dari krisis pangan.

"Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik," kata dia.

Baca Juga: Jadi Mentan, Amran Janji Tak Ada Konflik Kepentingan dengan Bisnisnya

2. El Nino memengaruhi produksi pertanian

Mentan Sebut Banyak Negara Tahan Ekspor untuk Stabilisasi PanganPetani mengecek aliran air dari Embung Gegerkunci yang mengairi lahan pertanian cabai saat musim kemarau di Desa Kemakmuran, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Embung Gegerkunci yang dibangun oleh Pemprov Jateng tahun 2018 dengan kapasitas volume air mencapai 15 ribu meter kubik ini dimanfaatkan untuk irigasi air ke sawah warga sehingga produktivitas hasil pertanian setempat tetap terjaga dengan baik. (IDN Times/Dhana Kencana)

Amran menambahkan, Indonesia kini tengah mengalami dampak dari El Nino berupa kemarau panjang yang memengaruhi produksi pertanian.

Namun, sejumlah daerah di Indonesia kini telah mendapatkan hujan yang diharapkan mampu meningkatkan produksi pertanian terutama beras.

"Alhamdulillah kita mendapat berkah karena hari-hari pelantikan. Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra mulai hujan," ujar Amran.

3. Persiapan musim tanam Oktober-Maret

Mentan Sebut Banyak Negara Tahan Ekspor untuk Stabilisasi PanganPresiden Jokowi Tinjau Ladang Jagung di Kabupaten Keerom, Papua (dok. Sekretariat Presiden)

Kementan, kata Amran, tengah mempersiapkan diri untuk musim tanam Oktober-Maret dengan target produksi 1,5 juta ton.

Amran menegaskan, target tersebut tidak boleh meleset dan harus tercapai dalam waktu yang sudah ditentukan.

"Kita fokus dulu pada padi dan jagung untuk Oktober-Maret, ini tidak boleh meleset, kenapa? Karena ini persoalan hajat hidup orang banyak dan kita tahu saat ini kita menghadapi krisis pangan. Jadi kita harus tingkatkan produksi semaksimal mungkin dan itu perintah langsung bapak presiden," tutur dia.

Baca Juga: Balik Lagi Jadi Mentan, Amran: Terima Kasih Pak Presiden

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya