Nilai Kapitalisasi Pasar di BEI Turun Selama Sepekan Terakhir

IHSG pun turun 0,79 persen sepanjang minggu ini

Jakarta, IDN Times - Nilai kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan selama sepekan terakhir. Sejak Senin (25/10/2021) hingga Jumat (29/10/2021) nilai kapitalisasi pasar bursa turun 0,77 persen dari Rp8.150,384 triliun menjadi Rp8.087,955 triliun.

Penurunan nilai kapitalisasi pasar di BEI juga berbarengan dengan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama seminggu ke belakang ini.

"IHSG pada Jumat ada di atas level 6.500 atau lebih tepatnya 6.591,346. Namun, selama sepekan ini IHSG mengalami perubahan sebesar 0,79 persen dari level 6.643,738 pada pekan sebelumnya," ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan resminya, Minggu (31/10/2021).

Baca Juga: 17 Saham Paling Perkasa di Pembukaan IHSG Akhir Pekan

1. Perubahan yang terjadi di pasar modal Indonesia lainnya

Nilai Kapitalisasi Pasar di BEI Turun Selama Sepekan TerakhirIlustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Penurunan tidak hanya terjadi pada nilai kapitalisasi pasar dan IHSG. Selama seminggu ini, rata-rata volume transaksi harian di BEI turun 2,07 persen menjadi 21,634 miliar saham dari 22,091 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Pun halnya dengan rerata frekuensi harian yang mengalami perubahan atau turun 7,32 persen dari 1.385.992 kali transaksi minggu lalu menjadi 1.284.477 kali transaksi pada minggu ini.

"Rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 17,40 persen menjadi Rp13,418 triliun dari Rp16,245 triliun pada pekan sebelumnya," kata Yulianto.

2. Ada dua saham dan satu obligasi baru yang tercatat di BEI minggu ini

Nilai Kapitalisasi Pasar di BEI Turun Selama Sepekan TerakhirGedung Bursa Efek Indonesia. (IDN Times/Auriga Agustina)

Adapun dalam sepekan terakhir ini BEI mendapatkan satu pencatatan perdana saham dan dua obligasi. Perusahaan yang mencatatkan saham perdananya di BEI adalah PT Ace Oldfields Tbk pada awal pekan ini.

Perusahaan dengan kode emiten KUAS itu merupakan perusahaan tercatat ke-39 tahun ini. KUAS sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industrial dengan sub sektor Industrial Goods.

Kemudian obligasi baru yang pertama dicatatkan pekan ini di BEI adalah Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2021 PT Astra Sedaya Finance (ASDF).

Obligasi ini mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar
Rp2 triliun pada Senin (25/10/2021). Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah AAA (Triple A).

Obligasi baru kedua yang tercatat minggu ini di BEI adalah Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap II Tahun 2021 PT Federal International Finance (FIFA).

Surat utang tersebut mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,75 triliun pada Kamis (28/10/2021). Hasil pemeringkatan Pefindo serta PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi ini masing-masing adalah idAAA (Triple A) dan AAA(idn) (Triple A).

Baca Juga: Jangan Salah, Ini 6 Perbedaan Reksadana Saham dan Investasi Saham

3. Total emisi obligasi dan sukuk di BEI sampai saat ini

Nilai Kapitalisasi Pasar di BEI Turun Selama Sepekan TerakhirIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Yulianto menjelaskan, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 81 Emisi dari 49 Emiten senilai Rp82,33 triliun.

"Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,41 triliun dan 47,5 juta dollar Amerika Serikat (AS) dan diterbitkan oleh 125 emiten," kata dia.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp4.441,58 triliun dan 400 juta dollar AS, sedangkan EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp5,33 triliun.

Baca Juga: Mengenal 4 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Apa Saja? 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya