Pendapatan GOTO Naik 102 Persen, Rugi Bersih Susut 48 Persen

Rugi bersih GOTO juga turun secara kuartalan

Jakarta, IDN Times - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) beranjak menuju profitabilitas setelah mampu memangkas rugi bersih pada semester-I 2023.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2023, rugi bersih GOTO turun 48 persen dibandingkan semester-I 2022 atau secara year on year (yoy).

GOTO mampu menekan rugi bersih menjadi Rp7,16 triliun pada semester-I 2023. Adapun rugi bersih GOTO pada semester-I 2022 mencapai Rp13,65 triliun.

Di sisi lain, secara kuartalan (3 bulan), rugi GOTO menyusut hingga 56 persen menjadi Rp3,31 triliun dari Juni 2022 sebesar Rp7,56 triliun.

Baca Juga: GOTO Rombak Direksi dan Komisaris, Andre Soelistyo Mundur dari Dirut

1. Penyebab susutnya rugi bersih GOTO

Pendapatan GOTO Naik 102 Persen, Rugi Bersih Susut 48 PersenIlustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Susutnya rugi bersih GOTO sejalan dengan pendapatan bersih yang meroket hingga 102,35 persen menjadi Rp6,88 triliun selama enam bulan pertama 2023.

Adapun pendapatan bersih GOTO pada enam bulan pertama 2022 hanya Rp3,40 triliun. Pendapatan terbesar GOTO datang dari imbal jasa alias komisi yang melesat 261 persen menjadi Rp3,97 triliun dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp1,10 triliun.

Kontribusi pendapatan lainnya datang dari imbalan iklan sebesar Rp1,10 triliun atau minus 5 persen dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp1,16 triliun. Kemudian pendapatan lainnya datang dari jasa pengiriman sebesar Rp971,94 miliar atau naik 71 persen dari Juni 2022 yang hanya Rp567,32 miliar.

Baca Juga: Incar Masyarakat yang Belum Kenal Bank, GoTo Luncurkan Aplikasi GoPay

2. Perbaikan EBITDA yang disesuaikan

Pendapatan GOTO Naik 102 Persen, Rugi Bersih Susut 48 PersenTwitter @gojekindonesia

Sementara itu, Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, menyampaikan adanya perbaikan EBITDA yang disesuaikan selama semester-I 2023.

EBITDA yang disesuaikan GOTO pada enam bulan pertama 2023 mengalami perbaikan sebesar 69 persen menjadi Rp2,805 triliun dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp9,182 triliun.

Secara kuartalan, perbaikan EBITDA yang disesuaikan GOTO tercatat sebesar 72 persen menjadi Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp4,32 triliun. Hal tersebut didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan.

"Sesuai dengan komitmen, saat ini kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, tetapi mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir. Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus kami capai," ujar Patrick dalam pernyataan resmi, dikutip Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: RUPST Rampung, GOTO Punya Bos Baru!

3. Strategi GOTO

Pendapatan GOTO Naik 102 Persen, Rugi Bersih Susut 48 PersenPT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi IPO di BEI pada Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)

Untuk mencapai hal tersebut, sambung Patrick, dibutuhkan pelaksanaan eksekusi yang tepat dan meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen GOTO.

Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan (convenience consumers), GOTO juga akan terus memperluas basis konsumen tanpa menggunakan insentif yang tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang, terutama dalam kalangan konsumen sadar harga yang memprioritaskan value for money.

"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," ucap Patrick.

Manajemen GOTO sendiri diketahui mengubah EBITDA menjadi kisaran antara Rp4,5 triliun dan Rp3,8 triliun. Sebelumnya, EBITDA GOTO direncanakan antara Rp5,3 triliun dan Rp4,6 triliun.

Baca Juga: Telkom Rugi Rp6,74 Triliun Gara-gara Investasi di GOTO 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya