Peningkatan Literasi Investasi Jadi Tantangan KSEI Tahun Depan

Penambahan investor dan literasi tidak seimbang

Jakarta, IDN Times - Peningkatan literasi investasi jadi tantangan bagi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2023 mendatang. Hal itu mesti dilakukan seiring dengan pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang semakin signifikan tiap tahunnya.

"Pertumbuhan investor tidak sebanding dengan tingkat literasinya. Ini jadi tantangan di tahun berikutnya, metodologi kami bagaimana supaya tingkat literasinya juga meningkat," kata Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo dalam perayaan ulang tahun KSEI ke-25 di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

1. Jumlah investor pasar modal terkini

Peningkatan Literasi Investasi Jadi Tantangan KSEI Tahun Depanilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Jumlah investor di pasar modal sejak 2019 hingga saat ini memang terus mengalami peningkatan. Data KSEI menunjukkan, jumlah investor pasar modal pada 2019 mencapai 2,48 juta. Jumlah itu melonjak 56,21 persen pada 2020 mencapai 3,88 juta investor.

Kemudian pada 2021, jumlah itu bertambah lagi hingga 92,99 persen menjadi 7,49 juta investor. Jumlah investor pasar modal pun kini sudah menembus 10 juta. Per 16 Desember 2022, investor pasar modal telah mencapai 10,237 juta.

Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, tingkat inkusi keuangan di pasar modal pun ikut tumbuh dari 1,55 persen pada 2019 menjadi 5,19 persen seperti tercantum dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun, tingkat literasi pasar modal justru mengalami penurunan dari 4,97 persen pada 2019 menjadi hanya 4,11 persen tahun ini.

"Khawatirnya kalau literasi gak meningkat, tapi transaksi malah naik. Investor ini juga biasanya pas rugi ribut, tapi kalau untung diam. Makanya kita butuh edukasi," ujar Uriep.

Baca Juga: Investasi Bodong Jerat Mahasiswa, Ini Tips Menghindarinya 

2. Pertumbuhan investor pasar modal tahun ini melambat

Peningkatan Literasi Investasi Jadi Tantangan KSEI Tahun Depanilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Seperti disebutkan sebelumnya, jumlah investor pasar modal saat ini atau per 16 Desember 2022 telah mencapai 10.237.710.

Namun, pertumbuhan jumlah investor tahun ini cenderung melambat karena hanya 36,70 persen. Adapun presentase tersebut cenderung lebih kecil dibandingkann 2019 ke 2020 dan 2020 ke 2021.

"Jadi kalau kita lihat dari 2019 ke 2020, 56 persen kenaikannya. Lalu, pada 2020 ke 2021 92 persen, lalu 2021 ke 2022 sekitar ditutup 37 persen lah. Ada beberapa anomali di 2020 ke 2021 itu, mulai COVID-19 dan behavior C-Gen bergerak di situ. Itu kalau kita lihat, banyaknya orang gak ada mobilitas. Stay di rumah, kerja di rumah, banyak mencoba membuka account di pasar modal," tutur Uriep.

3. Industri reksa dana sumbang investor terbesar

Peningkatan Literasi Investasi Jadi Tantangan KSEI Tahun DepanIlustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, industri reksa dana merupakan penyumbang jumlah investor terbesar di pasar modal saat ini. Tren peningkatannya cukup signifikan, yaitu 39,36 persen menjadi 9,53 juta investor.

Kemudian diikuti oleh investor C-BEST yang mencapai 4.419.658 per 16 Desember 2022. Terakhir, ada investor surat berharga negara (SBN) yang jumlahnya sekitar 826.876.

Baca Juga: Isu Resesi, Antam Justu Yakin Banyak yang Investasi Emas

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya