Comscore Tracker

PLN Siap Bangun Pabrik Solar Panel Terbesar di Asia Tenggara

PLN bakal mewujudkannya bersama tiga produsen PLTS

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Indonesia Power menggandeng perusahaan solar panel luar negeri dan dua perusahaan dalam negeri guna meningkatkan penetrasi solar panel di Indonesia.

Langkah PLN tersebut sejalan dengan akselerasi transisi energi guna mencapai target emisi nol karbon pada 2060 mendatang.

Adapun ketiga perusahaan yang digandeng PLN tersebut adalah PT Agra Surya Investindo, Trina Solar dari China, dan PT Daya Anugerah Sejati Utama.

Baca Juga: PLN Butuh Modal 1.000 Miliar Dolar untuk Kebutuhan Energi hingga 2060

1. PLN siap wujudkan pabrik panel solar terbesar di ASEAN

PLN Siap Bangun Pabrik Solar Panel Terbesar di Asia TenggaraIliustrasi petugas melakukan perawatan panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan, pihaknya bakal melakukan beberapa hal melalui kerja sama dengan tiga perusahaan produsen panel solar tersebut.

Di antaranya adalah membangun pabrik, mengembangkan skema bisnis maupun model pemasaran produk solar panel di dalam negeri.

"Harapannya perusahan ini akan menjadi perusahaan solar panel terbesar di Asia Tenggara dan produksinya langsung dilakukan oleh anak bangsa," kata Edwin dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (16/11/2022).

2. Kolaborasi juga untuk memperkuat infrastruktur PLTS

PLN Siap Bangun Pabrik Solar Panel Terbesar di Asia Tenggarailustrasi PLTS (IDN Times/Istimewa)

Edwin menambahkan, langkah kolaborasi tersebut juga merupakan salah satu upaya meningkatkan kapasitas nasional dalam negeri untuk memperkuat infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

"Saat ini peluang pasar yang sangat besar belum didukung oleh industri solar panel dalam negeri secara maksimal. Masih terdapat disparitas harga produk solar panel dalam negeri, di mana harga impor 40 persen lebih murah dibanding harga dalam negeri," beber dia.

Lebih lanjut Edwin menjelaskan, disparitas harga ini disebabkan rantai pasok dalam negeri yang belum terbentuk secara end to end. Padahal target pemerintah dalam TKDN PLTS mencapai 60 persen, tetapi saat ini baru 40 persen.

"Untuk itu, PLN terus mendorong pembangunan ekosistem dan memfasilitasi kapabilitas nasional melalui pembuatan manufaktur solar panel dengan menghadirkan pabrikan dengan teknologi terkini," ujarnya.

Baca Juga: Amankan Listrik KTT G20, PLN Jateng Terjunkan 29 Personel Berkompetensi Khusus

3. PLN ingin hadirkan pasokan listrik dari energi bersih

PLN Siap Bangun Pabrik Solar Panel Terbesar di Asia TenggaraIlustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, langkah kolaborasi tersebut juga dilakukan sebagai upaya PLN dalam menghadirkan pasokan listrik berbasis energi bersih yang realible, sustainable dan affordable bagi masyarakat.

"Dengan membangun industri ini, PLN akan menyelesaikan dilema energi kotor yang murah vs energi bersih yang mahal, sehingga PLN dapat mewujudkan amanah dalam penyediaan listrik yang murah dan bersih," ucap Edwin.

Topic:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya