PPKM Diperpanjang, Rupiah Terkulai Lemas Lawan Dolar AS

Rupiah ditutup ke level Rp14.382 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih harus mengakui keunggulan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (10/8/2021) sore.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen pada level Rp14.382 per dolar AS, dibandingkan penutupan pada Senin (9/8/2021), yakni Rp14.362 per dolar AS.

Kurs rupiah sendiri dibuka melemah 13 poin ke level Rp14.375 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa pagi.

Baca Juga: Minim Sentimen Positif, Rupiah Dibuka Melemah Pagi Ini

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

PPKM Diperpanjang, Rupiah Terkulai Lemas Lawan Dolar ASIlustrasi uang, rupiah (IDN Times/Shemi)

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Selasa (10/8/2021), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.397 per dolar AS.

Angka ini lebih tinggi dari kurs rupiah pada Senin (9/8/2021) yang ada di level Rp14.378 per dolar AS.

2. Faktor eksternal yang mendukung penguatan dolar AS

PPKM Diperpanjang, Rupiah Terkulai Lemas Lawan Dolar ASIDN Times/Holy Kartika

Penguatan dolar AS sore ini disebabkan oleh rilis data Pembukaan Pekerjaan Bulanan dan Survei Perputaran Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS pada Senin kemarin.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa lowongan pekerjaan di Negeri Paman Sam meningkat sebesar 590 ribu ke 10,1 juta pada akhir Juni dan merupakan rekor tertinggi selama ini.

"Ini mengikuti dari laporan pekerjaan resmi AS hari Jumat, di mana non-form payrolls naik 943.000 pada Juli, lebih dari yang diharapkan, sementara angka untuk Mei dan Juni juga direvisi naik," kata Ibrahim, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa sore.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Menjajal Peluang Bisnis Baru saat Pandemik COVID-19

3. Faktor internal yang membuat rupiah melemah

PPKM Diperpanjang, Rupiah Terkulai Lemas Lawan Dolar ASilustrasi PPKM Darurat (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Di sisi lain, rupiah melemah sebagai imbas dari keputusan pemerintah yang memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Sementara itu, kenaikan pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2021 yang menyentuh lebih dari 7 persen tak dianggap serius oleh pasar lantaran dianggap rapuh dan semu.

"Pertumbuhan saat ini memang cukup baik namun yang perlu digaris bawahi adalah pelonggaran saat itu yang membuat kasus COVID-19 melonjak tajam. Oleh karena itu, saya masih harus melihat tren ke depan untuk mengetahui apakah hal ini hanya lonjakan sesaat atau awal perubahan yang lebih mendasar," kata Ibrahim.

Atas faktor-faktor tersebut, Ibrahim meyakni bahwa rupiah bakal dibuka fluktuatif dan ditutup melemah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.380 - Rp14.430," ucap dia.

Baca Juga: Terbaru! Ini Daftar Daerah PPKM Level 4 dan 3 di Jawa-Bali

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya